sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mentan Syahrul pastikan kebutuhan bahan pokok Nataru aman dan terkendali

Mentan mengaku, selama ini rutin memantau semua perkembangan pasar dan ketersediaan pangan.

Achmad Rizki
Achmad Rizki Selasa, 22 Des 2020 20:53 WIB
Mentan Syahrul pastikan kebutuhan bahan pokok Nataru aman dan terkendali

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pastikan ketersediaan bahan pokok untuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2021 dalam kondisi aman dan terkendali. Menurut dia, Indonesia memiliki stok beras yang cukup dengan produksi yang masih berlangsung.

"Pangan dasar yang kita kendalikan itu ada 11 dan semuanya dalam kondisi aman. Jadi ada beras, ada jagung, ada gula pasir, ada daging dan ada juga kebutuhan pokok lainnya. Insyaallah 11 komoditi ini aman sampai akhir tahun mendatang," ujar Mentan, Selasa (22/12).

Mentan mengungkapkan, kecukupan sebelas bahan pokok ini merupakan hasil kerja keras dari semua pihak, termasuk koordinasi satu data satu pintu dengan Bulog dan Kemendag di bawah koordinasi langsung Kementerian Perekonomian.

"Maslah ketahanan pangan adalah masalah yang paling dalam, paling kompleks, namun juga starategis. Karena itu, saya tidak boleh salah prediksi atau salah mengolah data. Alhamdulillah, kami terus melakukan koordinasi antar lembaga yang sangat ketat, baik dengan Kemenko, Bulog atau dengan kementerian lain. kami punya mapping yang sama dengan menggunakan digital," katanya.

Mentan mengaku, selama ini rutin memantau semua perkembangan pasar dan ketersediaan pangan. Terlebih, soal ketersediaan beras sebagai kebutuhan utama masyarakat Indonesia.

"Makanya ini harus termaping dan Kita tidak boleh berbeda data dengan bulog atau dengan kememterian lain," katanya.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menambahkan, kolaborasi Bulog dan Kementan selama ini berjalan dengan baik. Bahkan, kata Buwas, Bulog terus memantau jalanya produksi yang ada untuk menyamakan data sebelum dilakukab penyerapan.

"Kewajiban Bulog adalah mempersiapkan pangan di seluruh pelosok tanah air. Jadi, kami  mengikuti perkembangan masalah pangan, termasuk masa panen di Kementan. Alhamdulillah, kami memiliki ketersediaan pangan yang cukup, ditambah program di Kementan yang membuat produksi semakin berjalan. Artinya, kami sampai saat ini tidak melakukan impor," katanya.

Sponsored

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud memastikan, saat ini Indonesia secara keseluruhan mampu melewati defisit pangan. Bahakn, Indonesia memiliki stok pangan yang cukup, meski tengah menghadapi pandemi Covid 19.

"Defisit pangan Alhamdulillah bisa kita lewati. Bahkan dengan kondisi stok pangn kita cukup, meski pandemi Covid 19 masih berlangsung. Ke depan, kita akan terus memantau harga setiap hari untuk mengantisipasi kekurangan dan lonjakan harga. Jadi kalau harga mulai naik, maka kita minta Bulog melakukan operasi pasar. Karena itu bulog harus segera melakukan penyerapan," tutupnya.

Berdasarkan perkiraan ketersediaan beras dan kebutuhan pangan pokok dan strategis nasional sampai dengan akhir Desember 2020 masih tersedia dengan baik. Ketersediaan beras misalnya surplus 6,5 juta ton, jagung surplus 1,5 juta ton, daging sapi surplus 131 ribu ton, dan daging ayam 275 ribu ton.

Berita Lainnya
×
tekid