Mentan Syahrul tinjau langsung panen cempe di Kaltara
Kaltara selama ini memiliki lahan subur dan potensi ekspor yang cukup besar.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meninjau kegiatan panen Cempe Kambing Boer usia 4 bulan di Bulungan Mandiri Farm, Kalimantan Utara (Kaltara). Di sana Mentan memantau langsung proses peranakan hingga proses penjualan.
Menurut dia, Kaltara sebagai tempat kambing cempe tersebut diproduksi memiliki potensi dan peluang cukup besar, terutama dalam memenuhi pasar ekspor ke negara-negara Asia.
"Saya berharap Forkopimda dan juga para bupatinya sama-sama memaksimalkan lahan-lahan pertanian yang ada untuk peningkatan ekonomi masyarakat sekitar," ujar Mentan dalam keterangan tertulisnya, (11/9).
Poitikus Partai Nasdem itu menyatakan, Kaltara selama ini memiliki lahan subur dan potensi ekspor yang cukup besar. Antara peternakan dan perkebunan bisa diintegrasikan secara bersamaan dengan komoditas tanaman pangan dan produk olahan.
"Tolong disusun pak gubernur, pak bupati, kepala dinas dan seluruh Dirjen agar konsep integrasi ini bisa dikembangkan secara baik," katanya.
Di samping itu, Mentan berharap, petani dan para pelaku usaha lainya mampu menyerap anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian yang kini memiliki nilai Rp70 triliun. Uang sebanyak itu bisa dimanfaatkan dan di akses untuk permodalan wirausaha.
"Program KUR adalah bentuk kehadiran negara terhadap kesejahteraan petani. Program ini menjadi atensi Presiden agar betul-betul bisa dimanfaatkan menjadi kekuatan baru bagi bangsa Indonesia," katanya.
Gubernur Kaltara, Zainal Paliwang, menyampaikan terimakasih atas kunjungan Mentan Syahrul ke wilayah kerjanya. Menurutnya, Kaltara sebagai provinsi penyangga memiliki potensi besar terhadap sektor pertanian dan peternakan Indonesia.
"Terima kasih kami ucapkan atas kehadiran langsung Pak Menteri beserta rombongan yang sudah lama sekali kami nantikan. Pak Menteri yang saya hormati perlu kami sampaikan bahwa wilayah kami memiliki peluang dan potensi yang luar biasa, utamanya pada subsektor peternakan," tutupnya.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Ikut tarkam hingga buka warkop: Nasib pemain muda setelah Liga 2 bubar
Senin, 30 Jan 2023 18:08 WIB
Darurat sampah saset: Produk murah dengan konsekuensi mahal
Minggu, 29 Jan 2023 08:28 WIB