sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menteri Susi ingatkan bahaya penggunaan plastik sekali pakai

Sekitar lima ratus kilogram plastik beredar di Jakarta setiap hari.

Robertus Rony Setiawan
Robertus Rony Setiawan Minggu, 21 Jul 2019 17:34 WIB
Menteri Susi ingatkan bahaya penggunaan plastik sekali pakai

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ikut tampil menyemarakkan gelaran Pawai Bebas Plastik di Taman Aspirasi, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Ahad (21/7). 

Tak hanya memberikan sambutan, Susi turut menghibur pengunjung yang hadir dengan menyanyikan sejumlah lagi bersama personel band Slank dan Navicula. 

"Mulai hari ini kita biasakan tidak lagi pakai plastik sekali pakai. Jangan buang sampah sembarangan," kata Susi di hadapan ribuan peserta pawai. 

Menurut Susi, limbah dari plastik sekali pakai kerap mencemari lingkungan dan ikut merusak ekosistem laut. "Kalau masih ada yang pakai plastik sekali pakai, kita tenggelamkan,” kata Susi. 

Pawai Bebas Plastik disokong sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan diikuti sekitar 1.500 peserta. Aksi dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan mendorong instalasi 'monster plastik' yang dibentuk menyerupai lantern fish. 

Para peserta juga membawa sejumlah poster bertulisan ajakan untuk menyetop penggunaan produk makanan atau minuman dan perkakas berbahan plastik sekali pakai.

Soni Mongan, relawan Pandu Laut Nusantara, mengatakan, sampah plastik yang dikreasikan menjadi instalasi 'monster plastik' bertujuan untuk mengingatkan bahaya sampah plastik bagi kehidupan. 

"Sebagian plastik yang kami pakai itu didapat dari aksi bersih pantai 14 Juli kemarin. Sedikitnya di Jakarta ini ada 500 kilogram plastik beredar setiap hari," kata Soni.

Sponsored

Faradesti, salah satu peserta aksi mengatakan, kesadaran akan dampak buruk sampah plastik harus ditanamkan sedari dini, semisal mulai rajin membersihkan sampah di lingkungan sekitar rumah. 

"Pengurangan penggunaan plastik ini persoalan bisa karena terbiasa juga (karena) mau atau tidak mau. Kita tahu bahaya plastik yang mengancam lingkungan Jakarta, maka saatnya menolak plastik sekali pakai," ujar dia. 

Berita Lainnya
×
tekid