MUI dukung penyelenggaraan doa bersama
Berdoa merupakan ikhtiar batin untuk memohon pertolongan Tuhan.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung penyelenggaraan istighosah dan zikir nasional untuk menangkal pandemi Covid-19. Namun, panitia harus melaksanakan agenda itu secara daring di tengah aturan physical distancing, untuk memutus mata rantai penyebaran virus SARS-CoV-2.
"Sebagai umat beragama, berdoa menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia," kata Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Saadi kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Dia menyatakan, berdoa merupakan ikhtiar batin untuk memohon pertolongan Allah SWT, agar bangsa Indonesia diberikan kekuatan, kesabaran, dan keselamatan.
Tentu, doa, menurut Zainut, dalam menerima ujian, cobaan, musibah dan marabahaya termasuk wabah pandemi virus SARS-CoV-2. Dia mengungkapkan, dalam istighotsah akan diisi dengan dzikir, shalawat kepada Nabi, dan pembacaan doa.
"Kegiatan tersebut, bisa dikaitkan sekaligus dengan acara targhib menyongsong bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi tiba," ungkapnya.
Kendati demikian, Zainut mengingatkan, dalam kegiatan tersebut agar tetap menerapkan protokol keselamatan untuk menjaga jarak aman phisical distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Kami mengusulkan, kegiatan istighosah dan dzikir bersama dilakukan secara online. Tetapi, disiarkan langsung melalui televisi nasional sehingga bisa diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia," jelasnya.
Dia berharap, Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan agar istighotsah dan zikir nasional langsung dipimpin Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin yang juga sebagai Ketua Umum MUI. (Ant)