sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Nadiem soal POP: Saya mohon maaf atas segala ketidaknyamanan

Mendikbud pastikan Putera Sampoerna Foundation gunakan skema pembiayaan mandiri.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Selasa, 28 Jul 2020 19:16 WIB
Nadiem soal POP: Saya mohon maaf atas segala ketidaknyamanan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim berharap organisasi penggerak seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dapat kembali bergabung dalam Program Organisasi Penggerak (POP).

Mendikbud menganggap organisasi tersebut sudah menjadi mitra strategis pemerintah dan berjasa besar di dunia pendidikan. Bahkan, jauh sebelum negara ini berdiri.

"Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang timbul dan berharap agar ketiga organisasi besar ini bersedia terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program, yang kami sadari betul masih jauh dari sempurna," kata Nadiem dalam keteranggannya di Jakarta, Senin (27/7).

Mendikbud menegaskan, Putera Sampoerna Foundation bersama Tanoto Foundation dipastikan menggunakan skema pembiayaan mandiri untuk mendukung Program Organisasi Penggerak. 

Nadiem juga menyarankan Putera Sampoerna Foundation juga dapat menggunakan pembiayaan mandiri tanpa dana APBN dalam POP.

"Dan mereka menyambut baik saran tersebut. Dengan demikian, harapan kami ini akan menjawab kecemasan masyarakat mengenai potensi konflik kepentingan, dan isu kelayakan hibah yang sekarang dapat dialihkan kepada  organisasi yang lebih membutuhkan,” kata Nadiem.

Namun, jelas dia, organisasi yang menanggung biaya pelaksanaan program secara mandiri nantinya tidak wajib mematuhi semua persyaratan pelaporan keuangan yang sama yang diperlukan untuk Bantuan Pemerintah. Mereka juga tetap diakui sebagai partisipan Program Organisasi Penggerak. 

Kendati tak memakai anggaran negara, Kemendikbud tetap akan meminta laporan pengukuran keberhasilan program dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Sponsored

Instrumen pengukuran yang digunakan antara lain Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter untuk SD dan SMP, atau Instrumen capaian pertumbuhan dan perkembangan anak untuk PAUD.

“Sekali lagi, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian besar terhadap program ini. Kami yakin penguatan gotong-royong membangun pendidikan ini dapat mempercepat reformasi pendidikan nasional yang diharapkan kita semua," tutup Nadiem.

Berita Lainnya
×
tekid