sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pasien positif Covid-19 di Jatim menurun

Surabaya masih tertinggi pasien positif Covid-19.

Adi Suprayitno
Adi Suprayitno Selasa, 28 Apr 2020 02:27 WIB
Pasien positif Covid-19 di Jatim menurun

Tren penyebaran virus SARS-CoV-2 di Jawa Timur (Jatim) menurun. Selama 24 jam penambahan pasien positif Covid-19, hanya 11 orang sehingga totalnya menjadi 796 kasus.

Hal itu terlihat, sejak tiga hari ke belakang angka penurunan cukup menggembirakan. Misalnya, Sabtu (25/4) ada 78 pasien positif baru, Minggu (16/4) menurun menjadi 18 kasus positif baru, dan Senin (27/4) hanya 11 orang positif Covid-19.

"Penambahan pasien positif Covid-19 hari ini, hanya 11 orang sehingga totalnya menjadi 796 kasus di Jatim," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Grahadi, Surabaya, Jatim, Senin (26/4). 

Khofifah mengungkapkan, penambahan 11 pasien positif baru ini ada di Surabaya sebanyak lima orang, Sidoarjo satu orang, Magetan tiga orang, dan Jember dua orang. 

"Alhamdulillah sebaran Covid-19, di daerah yang menjadi episentrum ada penurunan drastis. Kota Surabaya, hanya bertambah lima pasien positif, Sidoarjo satu orang dan Gresik tidak ada tambahan," tuturnya.

Khofifah membeberkan, Surabaya tetap menduduki daerah tertinggi pasien terkonfirmasi positif Covid-19, sebanyak 372 orang, disusul Sidoarjo 81 orang, Magetan 33 orang, Lamongan 32 orang, Kabupaten Malang 28 orang, Kabupaten Kediri 25 orang, dan Gresik 22 orang.

Angka kematian akibat Covid-19, di Jatim juga mengalami penurunan. Di mana, Senin (27/4) hanya bertambah satu orang yang meninggal dari Surabaya. Dengan begitu, yang meninggal menjadi 89 orang.

Sedangkan, pasien positif yang sembuh bertambah empat orang berasal dari Surabaya dan Ponorogo masing-masing satu orang, dan Situbondo dua orang. "Total pasien, sembuh hingga Senin (27/4) tercatat ada 144 orang yang terkonversi negatif," tuturnya.

Sponsored

Sementara untuk kasus pasien dalam pengawasan (PDP), bertambah menjadi 2.769 kasus di seluruh Jatim. Namun dari jumlah tersebut, yang diawasi ada 1.436 orang. Kemudian, yang sudah selesai diawasi ada 1.098 orang. "Yang meninggal sebanyak 235 orang PDP," ungkapnya.

Selanjutnya, kasus orang dalam pemantauan(ODP), menurut Khofifah, bertambah dari 18.350 menjadi 18.509 orang. Di mana dari jumlah tersebut sebanyak 5.856 orang masih dipantau, kemudian 12.600 orang selesai dipantau karena gejala klinisnya tidak ada. "Dari jumlah itu, 53 orang lainnya meninggal dunia," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid