Polusi udara DKI, Pemda akan disiplinkan kendaraan 2400cc gunakan Pertamax Turbo

Pemerintah DKI Jakarta akan mendisiplinkan para pengguna kendaraan di atas 2400 cc untuk menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan jenis Pertamax Turbo. Hal ini sebagai antisipasi polusi udara yang semakin merebak di ibu kota.

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, langkah tersebut beriringan dengan kebijakan lainnya yang telah diambil. Pendisiplinan ini juga masuk dalam usulan.

“Kami usulkan di Jakarta untuk kendaraan 2400 cc sebaiknya disiplin gunakan Pertamax Turbo,” katanya dalam konferensi pers, Senin (14/8).

Langkah lainnya adalah penerapan kembali kebijakan untuk work from home (WFH) bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Agar, pengurangan transportasi oleh para PNS di ibu kota dapat mengurangi polusi udara.

Pengurangan ini diharapkan dapat membantu meminimalkan polusi udara dalam kegiatan sehari-hari. Sebab, banyak aparatur sipil negara yang menggunakan kendaraan pribadi termasuk di kementerian turut diharapkan keterlibatannya.

“Artinya WFH itu 50%-50% atau 60%-40% untuk mengurangi kegiatan hari-hari di Pemda DKI dan kami minta juga kementerian lain bisa bersama-sama melakukan WFH,” ujarnya.

Tidak lupa, Heru Budi mengingatkan untuk setiap bangunan yang tinggi maupun dengan pendirian serupa turut menggalakan green building. Kebijakan ini tidak lain supaya kondisi di ibu kota makin hijau nan asri.

“Kami tegaskan dan ketatkan kembali setiap bangunan yang mendapatkan izin high rise building, akan kami tetapkan. Walaupun aturan di DKI sudah ada untuk mereka melakukan green building,” ucapnya

Sebagai informasi, Provinsi DKI Jakarta berada di posisi kedua sebagai kota dengan polusi udara tinggi di dunia. Hal itu berdasarkan data IQAir pada Senin (14/8) pukul 13.00 WIB.

Berdasarkan data tersebut, Dubai sebagai kota dengan polusi udara tertinggi dengan Indeks kualitas udara (AQI) 158. Di susul Jakarta dengan AQI 156 dan diikuti Kuwait dengan AQI 155.

"Indeks AQI Jakarta 156.Tingkat polusi udara tidak sehat. Polutan utama PM2.5 di Jakarta saat ini 12,9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," tulis IQAir dalam keterangan resminya, Senin (14/8).

IQAir juga melaporkan stasiun kualitas udara paling berpolusi di Jakarta per pukul 13.00, Senin (14/8), yakni Gran Melia Jakarta (AQI 165), AHP-Capital Place (AQI 164), Duitku PG, Kebon Jeruk (AQI 162), Gading Harmony (AQI 162), Kemang V (AQI 162), Jeruk Purut (AQI 161), Kemang Dalam IX (AQI 160), Wisma Matahari Tower (AQI 160), Simprug THL Area (AQI 159) dan Widya Chandra, Jk (AQI 156).