sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah kaji periode masa libur akhir tahun

Selalu terjadi lonjakan kasus Covid-19 usai tiga periode libur panjang, Idulfitri, hari kemerdekaan, dan akhir Oktober.

Zahra Azria
Zahra Azria Selasa, 24 Nov 2020 20:20 WIB
Pemerintah kaji periode masa libur akhir tahun

Adanya libur panjang pada pekan lalu dan yang akan datang dapat memicu kenaikan kasus Covid-19. 
Pemerintah hingga kini masih mengkaji periode masa libur panjang akhir tahun karena selalu berkontribusi terhadap lonjakan kasus Covid-19 secara signifikan. Keputusan yang diambil nantinya diklaim mengutamakan keselamatan masyarakat.

"Kami memahami setelah berjibaku dengan pandemi dari Maret lalu, masyarakat sudah jenuh dengan rutinitas yang kebanyakan di dalam rumah. Musuh kita belum hilang seluruhnya, pandemi belum selesai,” ujar Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, dalam telekonferensi via akun YouTube Sekretariat Presiden.

Dirinya lalu memaparkan tren kenaikan kasus konfirmasi Covid-19 usai libur panjang. Saat Idulfitri, 23-25 Mei, jumlah pasien melonjak 69%-93% pada tanggal 28 Juni.

Kasus positif kembali naik 58%-118% kala libur panjang HUT RI pada 17 dan 20-23 Agustus. Peningkatan terjadi usai masa inkubasi terpanjang hingga dua pekan, 1-3 September.

Pun demikian pada akhir Oktober-awal November kemarin. Momen libur panjang itu berdampak pada peningkatan kasus 17%-22% pada 8-22 November.

Meski demikian, Wiku mengklaim, terdapat penurunan kasus positif pada periode libur panjang terakhir, 28 Oktober-1 November, jika dibandingkan "tanggal merah" pada Agustus.

"Namun perlu diingat, masa libur panjang akhir tahun 2020 memiliki durasi yang lebih panjang dan dikhawatirkan berpotensi menjadi dua kali bahkan tiga kali lipat lebih besar dari masa libur panjang sebelumnya," tuturnya.

Menurutnya, kenaikan kasus positif pada masa liburan panjang akibat kurang disiplinnya masyarakat terhadap protokol kesehetan, terutama menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

Sponsored

"Untuk mengantisipasi, saya selalu menekankan pentingnya disiplin 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) serta selalu menghindari kerumunan dalam setiap kegiatan," ucap Wiku.

"Kembali saya ingatkan, selama belum ada vaksin, maka protokol kesehatan adalah obat ampuh untuk menekan angka penularan," imbuhnya.

Berita Lainnya
×
tekid