sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah kembali deteksi kasus B117 di Indonesia

Dengan demikian, secara kumulatif ada 6 kasus B117 di Indonesia sejak kali pertama terdeteksi, pekan lalu.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Senin, 08 Mar 2021 19:16 WIB
Pemerintah kembali deteksi kasus B117 di Indonesia

Pemerintah kembali mendapati empat kasus mutasi baru Covid-19 Inggris atau varian B.1.1.7 di Indonesia. Temuan terbaru ini tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, menyatakan, empat pasien Covid-19 Inggris telah dinyatakan sembuh. Sebelumnya merasakan gejala ringan hingga sedang.

"(Mereka) hanya melakukan isolasi secara terpusat di tempat-tempat isolasi dan memang ada yang dirawat di rumah sakit dengan kondisi ringan sedang, tetapi tidak ada yang cenderung berat, apalagi membutuhkan perawatan," ucap Siti Nadia dalam telekonferensi, Senin (8/3).

Berdasarkan hasil pelacakan (tracing) kasus, hingga kini belum ada keluarga atau kontak erat pasien varian baru tersebut yang dinyatakan positif Covid-19.

Sebelumnya, bertepatan dengan setahun pandemi di Indonesia, Kemenkes mendeteksi 2 kasus Covid-19 Inggris di Indonesia. Kedua terdeteksi terpapar B.1.1.7 ketika pulang ke tanah air, Selasa (2/3) malam.

Siti melanjutkan, enam jenis vaksin yang digunakan di Indonesia masih efektif menangkal varian baru Covid-19 Inggris tersebut. Perinciannya, pemerintah menggunakan produk Sinovac, AstraZeneca, Novavac, dan Pfizer-BioNTech, sedangkan jalur mandiri bakal memakai Moderna dan Sinopharm.

"Kami sampaikan juga, bahwa hingga saat ini tidak ada penelitian atau bukti ilmiah vaksin yang telah digunakan dan vaksin yang telah diproduksi tidak bisa melindungi kita dari virus varian baru ini, sehingga tentunya vaksin yang digunakan ini dalam penanggulangan Covid-19 masih sangat efektif, tentunya tidak terpengaruh terhadap mutasi virus B117 ini,” tutur Nadia.

Dia menjelaskan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum merilis laporan bahwa mutasi Covid-19 ini lebih mematikan. Namun, B.1.1.7 dipercaya lebih cepat menular karena perubahan dalam sel virus yang memudahkannya memasuki sel sasaran.

Sponsored

Siti lalu mengajak masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dengan menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker (3M). Pun mengurangi mobilitas dan menghindari keramaian lantaran akan ada libur Isra’ Mikraj, Kamis (11/3).

Berita Lainnya
×
tekid