sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pengacara Bowo: Nusron Wahid siapkan 400 ribu amplop

Amplop yang mau dibagikan ke Jawa Tengah atas perintah Nusron Wahid, pimpinan di pemenangan pemilu.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Selasa, 09 Apr 2019 21:28 WIB
Pengacara Bowo: Nusron Wahid siapkan 400 ribu amplop

Pengacara Bowo Sidik Pangarso, Saut Edward Rajagukguk menegaskan, cap jempol pada amplop tidak ada kaitannya dengan Pilpres 2019. Bahkan, ia menampik isu yang beredar, dan tetap bersikukuh menyatakan amplop yang disita KPK memang tidak kaitannya cap jempol dengan salah satu paslon.

"Cap jempol memang dibuat karena supaya tahu bahwa amplop ini sampai atau tidak nanti, sebagai tanda saja. Mereka punya pengalaman bahwa amplop itu tidak disampaikan kepada yang bersangkutan, untuk menghindari itu dibuat tanda cap jempol," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Saut Edward Rajagukguk membenarkan pernyataan kliennya terkait pengakuan yang menyeret Nusron Wahid. 

"Amplop yang mau dibagikan ke Jawa Tengah atas perintah pimpinan dia (Nusron Wahid), pimpinan di pemenangan pemilu. Ini disampaikan Bowo ke penyidik," ujar Saut Edward.

Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Bowo Sidik Pangarso mengaku diminta oleh Nusron Wahid mempersiapkan 400 ribu amplop guna melancarkan 'serangan fajar' pada 17 April 2019. 

"Saya diminta oleh partai untuk menyiapkan 400 ribu amplop, Nusron Wahid meminta saya untuk menyiapkan 400 ribu," tutur Bowo seusai diperiksa di gedung KPK Merah Putih, Jakarta Selatan, Selasa (9/4). 

Nusron Wahid adalah Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. Pasca pemecatan Bowo dari kepengurusan Partai Golkar, Nusron pun diangkat sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah.

Tragedi pemecatan Bowo yang disebabkan karena dirinya tersangkut kasus suap pelaksanaan kerja sama pengangkutan bidang pelayaran antara PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) dengan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK).

Sponsored

Saut Edward mengungkapkan, tujuan dibagikan amplop tersebut bukan hanya agar masyarakat memilih Bowo, melainkan juga Nusron yang kebetulan juga mencalonkan diri pada Dapil (Daerah Pemilihan) Jawa Tengah II.

"Supaya banyak yang memilih mereka berdua di dapil yang sama. Bahkan, katanya 600 ribu amplop, disiapkan Nusron Wahid, dia (Bowo) 400 ribu amplopnya," kata Saut Edward.

Seperti yang telah diketahui, KPK telah mengamankan 84 kardus yang berisikan sekitar 400 ribu amplop berisi uang tersebut diduga dipersiapkan Bowo Sidik Pangarso untuk "serangan fajar" pada 17 April 2019 nanti. 

Uang yang disita KPK, diduga demi memuluskan pencalonan kembali Bowo sebagai anggota DPR RI di Daerah Pemilihan Jawa Tengah II yang meliputi Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, dan Kabupaten Demak.

Sementara Politisi Golkar Nusron Wahid membantah tudingan Bowo Sidik Pangarso yang menuding Partai Golkar melalui dirinya memerintahkan menyiapkan amplop "serangan fajar" atau politik uang Pemilu 2019.

"Tidak benar," kata Nusron melalui pesan singkatnya, Selasa malam.

Nusron merupakan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan DPP Partai Golkar. Nusron juga saat ini menjabat Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I setelah Bowo Sidik dipecat dari kepengurusan Golkar karena terlibat kasus korupsi.

Sebelumnya Golkar telah lebih dulu membantah pernyataan Bowo itu. Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menekankan itu hanya pernyataan Bowo pribadi.

Ace menekankan ada tendensi seseorang yang kena operasi tangkap tangan KPK, dalam hal ini Bowo, berusaha melibatkan pihak lain.

Baik Ace maupun Nusron belum menjawab apakah akan melaporkan tudingan Bowo kepada aparat penegak hukum. (Ant)

 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid