sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pengamanan Asian Games 2018 di tengah ancaman terorisme

Aparat keamanan menekan potensi serangan teror dengan mengoptimalkan penangkapan terhadap para terduga teroris.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Rabu, 11 Jul 2018 14:53 WIB
Pengamanan Asian Games 2018 di tengah ancaman terorisme

Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang berlangsung pada 18 Agustus-2 September 2018 di Jakarta dan Palembang. Para atlet dari 45 negara, akan bersaing dalam 484 pertandingan dari 42 cabang olahraga.

Oleh karenanya, aparat keamanan harus mampu memberikan jaminan keamanan, terutama pada atlet dan ofisial asing yang bertamu ke Indonesia. Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti ancaman teror dari kelompok-kelompok teroris yang selama ini menjalankan aksinya di Tanah Air.

"Polri jelas tidak boleh lengah dan ceroboh, serta kecolongan," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane di Jakarta, Rabu (11/7).

Menurutnya, Polri harus mengunci rapat ruang gerak para teroris, agar tak mengganggu perhelatan pesta olahraga Asia empat tahunan tersebut. Apalagi sejumlah aksi teror telah terjadi menjelang pelaksanaan Asian Games, seperti yang terjadi di Surabaya dan Pasuruan belum lama ini.

Dari informasi yang didapat IPW, terjadi pergerakan jaringan teroris ke wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tengerang-Bekasi (Jabodetabek) dan Sumatra bagian Selatan (Sumbagsel). Aparat kepolisian pun meresponsnya dengan menangkap 21 terduga teroris sejak 9 Juli 2018. Polri juga melakukan penggerebekan di lima lokasi di Jakarta, Depok, dan Bekasi. Dari penggerebekan dan penangkapan ini, polisi mencium adanya upaya untuk menebar teror di Jakarta. 

Namun Neta juga mengingatkan agar Polri mengantisipasi kelompok-kelompok teroris di Sumbagsel. Sebab dalam catatannya, Polri belum melakukan operasi pembersihan di wilayah tersebut.

"Padahal Asian Games berlangsung di Jakarta dan Palembang. Polisi perlu melakukan pagar betis di Sumbagsel agar pelaksanaan Asian Games di Jakarta dan Palembang benar-benar aman," katanya. 

Hal yang sama diungkapkan Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo. Ia meminta Polri, TNI, dan Badan Intelijen Negara (BIN), memastikan penyelenggaraan Asian Games 2018 bebas dari ancaman teror.

Sponsored

"DPR mendorong Polri, TNI dan BIN meningkatkan intensitas operasi untuk melumpuhkan sekaligus mengeliminasi ancaman dari sel-sel teroris," kata politisi yang akrab disapa Bamsoet.

Tak hanya ancaman teroris

Ketua Komisi III DPR RI Kahar Muzakir mengingatkan agar aparat keamanan tidak hanya fokus pada ancaman terorisme. Berbagai tindak kriminal lain, bahkan kejahatan jalanan, juga harus menjadi perhatian. 

Karenanya politisi Partai Golkar itu menekankan pentingnya aparat keamanan untuk menggelar operasi cipta kondisi sejak dini. Dia mencontohkan maraknya aksi penjambretan di Ibu Kota juga perlu menjadi perhatian serius, agar tak mencoreng citra Jakarta sebagai tuan rumah.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengakui, pengamanan Asian Games menjadi salah satu fokus Polri. Tak cuma mengantisipasi ancaman terorisme, pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) secara umum juga menjadi perhatian Polri.

Menurutnya, Polri akan bekerjasama dengan pihak terkait dan masyarakat, agar upaya menjaga stabilitas keamanan dapat terlaksana secara optimal.

Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skema pengamanan maksimal untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan Asian Games 2018. Seluruh peserta, kata dia, akan mendapat pengamanan maksimal yang sama, dari saat kedatangan hingga kepulangan ke negara masing-masing. Aparat pengamanan yang terlibat, juga telah melakukan simulasi pengamanan atlet serta lokasi pertandingan.

"Sekitar 60.000 personel gabungan Polri dan TNI diturunkan selama kegiatan tersebut," Syafruddin yang juga Ketua Kontingen Asian Games Indonesia.

Berita Lainnya
×
tekid