sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pasutri penusuk Wiranto pendatang yang ngontrak dekat alun-alun Menes

Diduga, keduanya nekat melakukan penyerangan karena terpapar paham radikalisme ISIS.

Ayu mumpuni Achmad Al Fiqri
Ayu mumpuni | Achmad Al Fiqri Kamis, 10 Okt 2019 15:28 WIB
Pasutri penusuk Wiranto pendatang yang ngontrak dekat alun-alun Menes

Dua pelaku penyerangan terhadap Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, ternyata bukan warga Pandeglang, Banten. Hal tersebut terungkap setelah kedua pelaku diperiksa polisi usai menjalankan aksinya di alun-alun Menes Kabupaten Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10) siang.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan kedua pelaku penusukan terhadap Wiranto berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dari keterangan awal, keduanya tinggal di sekitar alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

“Masih didalami (pelaku tinggal di situ). Berdasarkan informasi, yang bersangkutan tinggal di sebuah kontrakan di Pandeglang. Sekarang sedang kita dalami semuanya setelah dilakukan penangkapan," kata Dedi saat konfrensi pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (10/10).

Dedi menjelaskan, pelaku penusukan dengan jenis kelamin perempuan bernama Fitri Andriyani. Perempuan asal Brebes, Jawa Tengah itu diketahui baru berusia 21 tahun. Kemudian pelaku laki-laki atas nama Syahrial Alamsyah alias Abu Rara. Dia kelahiran Medan Deli, Sumatera Utara tahun 1968. Diduga, kedua pelaku merupakan pasangan suami istri.

“Saat ini keduanya masih dalam pemeriksaan Densus 88 di Polres Pandeglang," ucap Dedi.

Lebih lanjut, Dedi menuturkan, pihaknya belum dapat memberikan informasi lebih detil ihwal latar belakang kedua pelaku melakukan penusukan terhadap Wiranto. Diduga, keduanya nekat melakukan penyerangan karena terpapar paham radikalisme kelompok Negara Islam Irak dan Syam atau ISIS. Sebab, upaya penyerangan tersebut menyasar pejabat negara dan aparat kepolisian.

"Kalau misalnya terpapar radikal ISIS itu pelaku pasti menyerang pejabat publik yang utamanya adalah aparat kepolisian. Karena aparat kepolisian yang setiap saat kita melakukan prefentif strike maupun penegakan hukum pada kelompok tersebut," tutur Dedi.

Selain Wiranto, serangan penusukan menggunakan gunting oleh dua pelaku tersebut juga melukai tiga orang lainnya. Mereka adalah Kapolsek Menes Kompol Drianto, anggota TNI yang sedang berjaga dan tokoh masyarakat Menes bernama Fuad. Usai diserang, ketiganya kemudian dilarikan ke RS Pandeglang. Selanjutnya, Wiranto dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid