Polisi sekat sembilan jalur evakuasi erupsi Semeru

Polres Lumajang, Jawa Timur mendirikan posko-posko penyekatan demi mempermudah jalur evakuasi korban erupsi Gunung Semeru.

Kapolres Lumajang AKBP Yekti Hananto mengatakan, pendirian pos dilakukan agar tidak ada masyarakat yang memasuki area evakuasi. Pasalnya, lokasi evakuasi juga masih berbahaya untuk didekati masyarakat.

“Kalau mobil sudah diberikan tanda. Makanya yang hendak masuk tapi tidak memiliki tanda khusus maka akan kami putar balikkan,” tutur Yekti dalam konferensi pers, Jumat (10/12).     
  
Sejauh ini, kata dia, situasi di sekitar Gunung Semeru sudah kondusif. Meskipun, saat ini tengah beredar kabar mengenai penjarahan di rumah warga.   

Terkait hal itu, Yekti menyebut, pihaknya juga menerima sejumlah laporan dari warga terkait adanya harta dan benda yang ditinggalkan di rumah selama erupsi Gunung Semeru. Warga melaporkan lantaran adanya kehilangan hewan ternak.

“Kami sudah melakukan pemeriksaan di lapangan dan melakukan pemeriksaan dan kami melakukan upaya antisipasi,” ujar Yekti.

Terakhir diberitakan mengenai perkembangan penanganan erupsi Gunung Semeru, dua jenazah dan satu bagian tubuh kembali teridentifikasi hari ini. Tim DVI masih harus mengidentifikasi 10 jenazah dan dua bagian tubuh lainnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12). Masyarakat hingga kini masih mengungsi karena mencegah adanya semburan awan panas susulan.