sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Politikus Gerindra kecam Wagub Jabar sepelekan korban perundungan di Tasikmalaya

Seorang siswa SD berusia 11 tahun bunuh diri usai diduga dipaksa menyetubuhi seekor kucing sambil direkam menggunakan ponsel di Tasikmalaya

Marselinus Gual
Marselinus Gual Senin, 25 Jul 2022 13:15 WIB
Politikus Gerindra kecam Wagub Jabar sepelekan korban perundungan di Tasikmalaya

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati mengecam Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang terkesan menyepelekan kasus perundungan anak SD di Tasikmalaya yang berakhir dengan bunuh diri. Menurut Saraswati, perundungan dalam bentuk apa pun bukanlah candaan seperti yang dikatakan Wagub Jabar.

"Perundungan dalam bentuk apapun bukanlah candaan! Apalagi kali ini berakibat sangat fatal, korban bunuh diri. Jadi bukan persoalan seburuk apa perundungannya tetapi bahwa perundungan itu betul terjadi," ujar Sara kepada wartawan, Senin (25/7).

Diketahui, seorang siswa SD berusia 11 tahun bunuh diri usai diduga dipaksa menyetubuhi seekor kucing sambil direkam menggunakan ponsel di Tasikmalaya. Rekaman tersebut tersebar mengakibatkan korban mengalami depresi sehingga tidak mau makan dan minum dan akhirnya mengakhiri hidupnya sendiri.

Hingga saat ini, penyidikan kasus perundungan anak tersebut masih dilakukan. Sebaliknya, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum justru mengusulkan upaya perdamaian antara para pihak dalam kasus tersebut.

"Pesan didamaikan di sini sangat tidak pas karena dampak akhir harus menjadi pertimbangan. Jika didorong untuk damai, pesan apa yang kita kirimkan ke para pelaku dan korban lainnya? Bahwa perundungan itu diperbolehkan dan tidak ada sanksinya?," ucap Saraswati.

Menurut Sara, sapaan akrabnya, terlepas dari betul atau tidak korban memiliki sejarah depresi dan ada tidaknya pemaksaan perkosaan terhadap seekor kucing, yang pasti peristiwa perundungan itu nyata terjadi dan para pelaku mengambil video atas perundungan itu.

"Yang awal mula menyebarkannya jelas harus diproses secara serius," kata Sara.

Dia mengingatkan bahaya perundungan ini memiliki dampak kuat terhadap potensi kekerasan seksual. Data tahun 2022, menyatakan Jawa Barat memiliki tingkat kekerasan seksual anak dan perempuan tertinggi se-Indonesia. Menurut dia, hal ini mengindikasikan adanya ancaman serius akan potensi kekerasan seksual jika negara bersikap permisif bahkan terhadap kasus perundungan.

Sponsored

"Kita harus memberikan pesan jelas bahwa segala perundungan tidak bisa ditolerir. Keluarga dan sekolah harus siap bertanggung jawab. Jika ada perundungan, evaluasi terhadap para pelaku, baik lingkungan di rumah maupun sistem pengawasan di sekolah, harus dilakukan," tegas Sara.

Menurut Sara, pemerintah melalui Kementerian Sosial telah telah menganggarkan biaya konseling bagi korban kekerasan. Namun, kata Sara, jumlahnya masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah kasus dan korban yang sebenarnya.

"Bayangkan, yang dianggarkan untuk 70.000-an korban dan keluarga. Sedangkan kasus yang tercatat di Komnas Perempuan saja, kasusnya sudah lebih dari 400.000 per tahun. Mungkin untuk kasus yang selevel perundungan, pemprov dalam hal ini harus ikut bertanggung jawab dengan memfasilitasi anggaran serta tenaga konseling tersebut," ungkap dia.

Sebagai penyintas perundungan, Sara pun mengimbau kepada semua korban perundungan untuk mengetahui bahwa mereka tidak sendirian dan untuk mencari sosok yang dapat dipercaya untuk menyampaikan apa yang mereka alami.

"Sosok yang paling pas seharusnya adalah Guru BP (Bimbingan dan Penyuluhan) karena hal ini masuk di dalam ranah tugas pokok dan fungsinya guru BP," pungkas Sara.

Sebelumnya, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menganggap candaan seolah-olah bersetubuh dengan hewan merupakan hal yang biasa. Bahkan, semasa kecil, orang nomor dua di Jabar itu pernah mendengar adanya candaan seperti itu.

"Mohon maaf yah, saya juga dulu pernah lah melakukan hal semacam itu, sering saya denger kejadian seperti itu. Bahkan temen saya (seolah-olah bersetubuh) dengan kerbau dan tetangga saya dengan ayam, candaan biasa lah, mungkin karena ada medsos itu jadi viral," ujar Uu saat mengunjungi keluarga korban bully di Tasikmalaya, Sabtu (23/7).

Berita Lainnya
×
tekid