sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polri-TNI belum berhasil evakuasi korban penembakan KKB

Banyak pertimbangan sehingga evakuasi belum dapat dilakukan.

Robi Ardianto
Robi Ardianto Selasa, 04 Des 2018 17:32 WIB
Polri-TNI belum berhasil evakuasi korban penembakan KKB

Aparat keamanan TNI dan Polri belum berhasil mengevakuasi 24 korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua.

"Belum dapat dilakukan karena faktor cuaca sehingga aparat keamanan saat ini dipusatkan di Mbua," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal, Selasa (4/12).

Dia mengatakan, banyak pertimbangan sehingga evakuasi belum dapat dilakukan.

Walaupun demikian, tercatat empat orang dari Mbua sudah dievakuasi ke Wamena, termasuk dua karyawan PT Istaka yaitu Martinus Sampe yang mengalami luka tembak dibagian kiri, sedangkan Jefrianto terluka tembak dibagian pelipis kiri.

Sedangkan dua orang lainnya yakni Irwanto pekerja dibidang telekomunikasi dan John petugas Puskemas Mbua tidak mengalami luka-luka.

Sementara itu GM Telkomsel Papua Ismu Widodo secara terpisah mengatakan, Irwanto merupakan karyawan USO yang merupakan proyek pemerintah dibidang telekomunikasi yang membangun di daerah tertinggal dan terluar.

"Tidak ada karyawan PT Telkomsel yang melakukan pengerjaan jaringan telekomunikasi di Nduga," ujar Widodo.

KKB setelah menyerang para pekerja pembangunan jembatan di Yall, Minggu (2/12) kemudian Senin malam sekitar pukul 18.30 WIT menyerang Pos TNI Mbua hingga menewaskan satu anggota TNI.

Sponsored

Sementara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf mengucapkan bela sungkawa atas terjadinya pembunuhan terhadap 31 pekerja proyek pembangunan Trans Papua di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga

"Kami sangat berduka kejadian seperti ini masih ada di Indonesia. Padahal, para pekerja tersebut adalah orang-orang yang memang bekerja untuk membangun Indonesia, membangun Papua," ungkap Juru bicara TKN Arya Sinulingga di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/12). 

Padahal para pekerja tersebut sedang melakukan pembangunan untuk menghentikan ketertinggalan Papua. Bahkan, para pekerja tersebut jauh dari keluarga. 

Arya menyesalkan korban yang terbunuh jumlahnya sangat besar. Hal tersebut, membuktikan membangun Infrastruktur di Indonesia tidaklah mudah.  "Ini membuktikan begitu besar dan hebatnya tantangan pemerintah ketika membangun negeri ini," ujarnya. 

Selanjutnya, TKN mendorong agar aparat keamanan menangkap orang-orang yang telah melakukan pembunuhan para pekerja tersebut. 

Arya pun yakin, Jokowi akan terus berkomitmen membangun Indonesia. 

Meskipun berat, TKN berharap ada pihak keamanan dan kepolisian yang ikut menjaga para pekerja yang nantinya melanjutkan pekerjaan tersebut.  "Mereka lah para pejuang yang harus kita hargai yang membuka Indonesia dari keterbelakangan," ujarnya. 

Sumber : Antara

Berita Lainnya
×
tekid