close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Wiku Adisasmito. foto SS
icon caption
Wiku Adisasmito. foto SS
Nasional
Kamis, 11 November 2021 18:59

Prof. Wiku minta ingatkan ancaman potensi kenaikan kasus akibat libur Nataru

Berdasarkan hasil analasis, Wiku menyampaikan bahwa Indonesia selalu mengalami kenaikan tren kasus pada periode libur panjang.
swipe

Koordinator tim pakar sekaligus juru bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan terkait dengan perkembangan penanganan virus Covid-19 per hari ini di Indonesia secara daring, pada Kamis (11/11) sore.

Berdasarkan hasil analasis, Wiku menyampaikan bahwa Indonesia selalu mengalami kenaikan tren kasus pada periode libur panjang. Indonesia sendiri sudah mengalami hal ini sebanyak 3 kali.

“Hal ini setidaknya sudah terjadi 3 kali, yaitu pada libur Idul Fitri pada tahun 2020, libur kolektif Maulid Nabi dan Natal tahun 2020, serta libur Idul Fitri pada tahun 2021. Kenaikan kasus tidak hanya terjadi pada kenaikan kasus harian, namun juga pada kasus mingguan yang bertahan cukup lama meskipun akhirnya berhasil diturunkan,” ucap Prof. Wiku melalui siaran langsung di Kanal YouTube BNPB Indonesia, pada Kamis (11/11).

Pada libur Idul Fitri tahun 2020, terjadi kenaikan jumlah kasus sebanyak 413-559 kasus harian atau setara dengan 68-93 persen. Selanjutnya pada libur Maulid Nabi dan Natal tahun 2020, terjadi kenaikan jumlah kasus sebanyak 1.157-5.477 kasus harian atau setara dengan 37-59 persen.

Sedangkan, pada libur Idul Fitri Tahun 2021, terjadi kenaikan jumlah kasus sebanyak 1.972-46.297 kasus harian atau setara dengan 53-1.237 persen. Jumlah peningkatan kasus yang signifikan ini juga diakibatkan karena adanya varian jenis baru, yakni Delta yang tingkat penularannya lebih ringan dibandingkan jenis lain.

“Kasus harian meningkat hingga lebih dari dua belas kali lipat pasca libur Idul Fitri 2021,” kata Wiku.

“Tren kenaikan kasus pada setiap periode libur dapat dikatakan cukup kompleks, karena disumbangkan oleh berbagai pemicu beberapa penyebab yang telah teridentifikasi adalah peningkatan mobilitas selama periode libur yang tidak dibarengi dengan upaya testing yang cukup,” imbuhnya.

Menurut Wiku, upaya testing merupakan salah hal yang sangat penting, karena testing adalah langkah preventif untuk memastikan pelaku perjalanan berada dalam kondisi yang sehat.

Selanjutnya adalah para pelaku perjalanan tidak menerapkan prokes secara ketat, tradisi kebersamaan juga berpotensi untuk meningkatkan penularan Covid-19. Terakhir, adanya peningkatan aktivitas di pusat perbelanjaan, tempat rekreasi dan fasilitas publik lainnya.

Dengan melihat kejadian-kejadian yang sudah ada sebelumnya, ia meminta kepada masyarakat dan juga Pemerintah untuk dapat bersiaga dalam menghadapi libur Natal dan tahun baru mendatang.

“Saya meminta Pemerintah Daerah dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersikap siaga dalam menyongsong periode libur Natal dan tahun baru,” imbaunya.

img
Natasya
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan