close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir yang berpotensi menimpa Jabodetabek pada Rabu (28/12/2022). Freepik
icon caption
Ilustrasi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir yang berpotensi menimpa Jabodetabek pada Rabu (28/12/2022). Freepik
Nasional
Selasa, 27 Desember 2022 19:47

Saran BNPB dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem Jabodetabek 28 Desember

Cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga badai dahsyat diprakirakan melanda Jabodetabek pada 28 Desember 2022.
swipe

Cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga badai dahsyat diprakirakan melanda Jabodetabek pada Rabu (28/12). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

Kepala BNPB, Suharyanto, menyampaikan, cuaca ekstrem dapat diketahui dari durasi hujan lebat. Secepat-cepatnya selama 1 jam berturut-turut. 

"Kita lihat jarak pandang di depan, apabila objek dalam jarak 100 meter sudah tidak kelihatan, kita harus hati-hati," katanya dalam keterangan, Selasa (27/12). 

Jika cuaca ekstrem terjadi, masyarakat yang tinggal di dataran rendah diharapkan segera mencari tempat aman guna menghindari potensi banjir dari hulu. Pun demikian ketika sedang berada di jalan.

"Segera cari tempat yang aman kalau berteduh. Kalau misalnya sedang berada di rumah makan yang kebetulan di belakangnya tebing, harus segera pindah [untuk] menghindari potensi longsor," tuturnya.

Selain itu, Suharyanto meminta masyarakat memperhatikan informasi cuaca sebelum memutuskan untuk berlibur. Apabila sudah terlanjur dan terjadi cuaca ekstrem, diimbau segera menyudahi.

"Lihat kondisi, jangan memaksakan. Kalau sudah hujan, ya, berhenti," sarannya.

Suharyanto mengingatkan, kejadian bencana dapat berlangsung secara cepat dan berdampak besar. Dicontohkannya dengan gempa di Kabupaten Cianjur yang berlangsung selama 7 detik dan menewaskan ratusan jiwa. 

Selain itu, berbagai properti pribadi dan fasilitas umum juga mengalami kerusakan. Pangkalnya, gempa tersebut memicu terjadinya longsor dan menimbun memberapa bangunan.

Dalam kesempatan sama, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyampaikan, pihaknya bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hingga TNI AU untuk mengantisipasi cuaca ekstrem besok. Langkahnya, melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC).

Dia menambahkan, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di DKI Jakarta terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem. Pun secara rutin menyampaikan perkembangan kondisi cuaca kepada publik.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga sudah mengimbau kepada swasta agar menerapkan kerja dari rumah (work from home/WFH) besok. Meskipun demikian, masyarakat diminta tetap mewaspadai peluang terjadinya cuaca ekstrem.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan