Satgas Madago Raya tengah memburu penyuplai bahan makanan kepada kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Pasalnya, saat baku tembak terakhir, Satgas Madago Raya menyergap kelompok turun dari hutan untuk mengambil bahan makanan.
"Kami mendalami pihak-pihak yang memberi logistik pada kelompok ini," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Pori, Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri Jakarta Selatan, Rabu (3/3).
Rusdi mengaku, juga akan melakukan pengamanan hingga proses pemakaman dua anggota MIT yang tertembak. Pasalnya, salah satu teroris yang tertembak adalah menantu petinggi MIT Santoso.
Untuk diketahui, di Poso sebelumnya terjadi arak-arakan terhadap jenazah anggota MIT yang mati tertembak.
"Semua akan diamankan. Setelah TNI dan Polri banyak di sana, jadi aktivitas mereka semakin terjepit. Mudah-mudahan bisa segera diselesaikan," tuturnya.
Sebelumnya, Satgas Madago Raya melakukan penembakan terhadap dua anggota kelompok teroris MIT pimpinan Ali Kalora.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulteng, Kombes Didik Supranato mengatakan, dua teroris yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) itu ditembak hingga tewas.
Sebelum ditembak, Satgas Madago Raya dan kelompok MIT terlibat baku tembak. "Iya (dua tewas). Atas nama Alvin dan Khairul," ujar Didik saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (2/3).