sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Satgas Pangan akan mulai awasi BBM dan gas

Selain bahan kebutuhan pokok, satgas pangan juga akan mengawasi distribusi BBM dan gas di masyarakat.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Kamis, 15 Nov 2018 13:24 WIB
Satgas Pangan akan mulai awasi BBM dan gas

Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri akan memperluas pengawasan tidak hanya terhadap kebutuhan pokok unsur pangan saja, tetapi juga terhadap stabilitas Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas. Pengawasan tersebut diperintahkan langsung oleh Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian, menjelang perayaan natal dan tahun baru.

Kabareskrim Polri, Komjen Pol Arief Sulistyanto yang saat ini memimpin Satgas Pangan, menggantikan Irjen Pol Setyo Wasisto, mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Kementerian ESDM dan Pertamina. Pasalnya menurut Arief, BBM dan gas termasuk ke dalam kebutuhan masyarakat yang harus selalu terpenuhi.

“Ini inisiatif dari kami sesuai arahan Bapak Kapolri, karena sekarang pemerintah sudah menentukan kebijakan BBM satu harga. Sehingga ini harus dikawal dan dijaga, jangan sampai terjadi penyimpangan,” ujar Arief di Bareskrim, Kamis (15/11).

Menurut Arief, Satgas Pangan telah melakukan pemantauan terhadap stabilitas BBM dan gas di masyarakat. Saat ini, kata dia, tidak ada gejolak signifikan di masyarakat terkait persoalan ini. Namun Satgas Pangan akan memastikan hal ini dengan koordinasi bersama Kementerian ESDM dan Pertamina.

Sponsored

Arief mengatakan, secara teknis mekanisme pengawasan terhadap BBM dan gas ini sama seperti pengawasan beras. Distribusi, harga, dan stok, akan menjadi tiga unsur utama pengawasan.

Arief pun menegaskan, penyimpangan yang ditemukan akan ditindak sesuai hukum yang berlaku. Terlebih pemerintah masih memberikan subsidi BBM dan perlu pengawasan dalam pendistribusiannya.

“Selama ini pengawasan pengamanan sudah berjalan. Apabila ada penyimpangan, akan dilakukan penindakan, contohnya ini BBM subsidi dan industri harganya berbeda. Penyimpangan itu yang akan kita temukan, sehingga jangan sampai BBM subsidi digunakan untuk industri,” katanya.

Berita Lainnya
×
tekid