Selain Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, KPK juga menangkap beberapa pihak

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (5/1) sekitar pukul 14.00 WIB.

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri membenarkan bahwa Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ditangkap dalam OTT tersebut.

“Benar, informasi yang kami peroleh, Rabu (5/1) sekitar jam 2 siang, tim KPK berhasil mengamankan beberapa pihak dalam kegiatan tangkap tangan terkait dugaan tindak pidana korupsi di wilayah Kota Bekasi Jawa Barat,” ucapnya saat dikonfirmasi Alinea.id, Rabu (5/1).

Selain Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, KPK juga menangkap beberapa pihak.

“Ini tentu tindaklanjuti atas laporan masyarakat yang diterima oleh KPK,” tutur Ali.

Saat ini, mereka yang terjaring OTT tersebut sudah dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk dimintai keterangan lebih lanjut. KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan sikap dari hasil pemeriksaan yang masih berlangsung saat ini.

"Perkembangannya akan kami sampaikan lebih lanjut," ujar Ali.

Sebelumnya, warga Kota Bekasi dikejutkan dengan kabar anggaran untuk karangan bunga yang mencapai Rp1,1 miliar. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menganggarkan Rp1,1 miliar untuk karangan bunga pada APBD untuk 2022.

Menurutnya, anggaran tersebut diperlukan karena setiap hari dirinya mendapatkan undangan dari warga. Padahal, tidak semua undangan dapat di hadiri olehnya.

"Dalam satu hari aja wali kota diundang oleh puluhan warga. Warga itu tidak minta secara khusus wali kota datang, atau biasanya kalau orang tidak bisa datang itu kan dikirim bunga aja bahagianya sudah luar biasa," ujarnya saat ditemui wartawan di Stadion Chandrabaga, Kota Bekasi, Selasa (4/1).