sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sopir ambulans Brigadir J disuruh tunggu sampai subuh di RS Polri

Sesampainya di rumah sakit jenazah Brigadir J tidak langsung dibawa menuju ruang IGD ataupun kamar jenazah dan ruang forensik.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Senin, 07 Nov 2022 15:29 WIB
Sopir ambulans Brigadir J disuruh tunggu sampai subuh di RS Polri

Ahmad Syahrul Ramadhan selaku sopir ambulans menuturkan kronologi pengantaran jenazah Brigadir Yosua atau Brigadir J menuju Rumah Sakit Polri. Kesaksiannya dituturkan dalam persidangan pembunuhan Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/11).

Pria yang akrab disapa Syahrul ini mengatakan, dalam perjalanan menuju rumah sakit terkendala situasi kemacetan. Sesampainya di rumah sakit jenazah Brigadir J tidak langsung dibawa menuju ruang IGD ataupun kamar jenazah dan ruang forensik.

“Dia (anggota polisi yang menemani Syahrul) bilang 'wah saya gak tahu mas saya ikuti perintah aja, saya nggak ngerti’.” kata Syahrul dalam persidangan dengan terdakwa Bharada E, Bripka Ricky, Kuat Ma’ruf, Senin (7/11).

Ketika sampai di IGD dengan kondisi ramai, ia membuka pintu ambulans. Petugas RS Polri langsung kaget dan bingung.

“Waduh kok udah ada kantong jenazah, emang ada orang?” kata Syahrul mengulang ucapan petugas saat itu.

“Korban berapa?” lanjut petugas tersebut.

“Satu,” jawab Syahrul.

“Yaudah mas dibawa ke belakang aja kamar jenazah forensik,” kata petugas tersebut.

Sponsored

Sesampainya di kamar jenazah, Syahrul kembali bertemu dengan anggota Provos. Ia meminta Syahrul untuk menunggu sebentar.

Setelah itu, jenazah diturunkan untuk dibawa ke kamar jenazah. Dengan troli dari kamar jenazah, Brigadir J diantarkan ke dalam ruang kamar.

Kendati tidak mengetahui nama anggota polisi yang ada menemaninya, Syahrul tidak ragu ketika diminta untuk menunggu. Ia menunggu anggota polisi itu hingga waktu subuh.

“Hah mau subuh saudara nungguin?” tanya hakim.

“Iya yang mulia,” jawab Syahrul.

“Buset!” respons hakim tercengang.

Meski begitu, ia juga tidak tahu kenapa harus menunggu hingga waktu subuh. Ia juga tidak mengetahui kenapa dirinya harus mengiyakan permintaan tersebut.

Waktu menunggu usai, anggota polisi itu datang kembali dengan oleh-oleh sebungkus sate. Setelah dirinya menyantap bungkusan tersebut, proses di kamar jenazah baru selesai.

“Kasih uang?” tanya hakim.

“Hanya untuk ambulans sama untuk cuci mobil,” ujar Syahrul.

Berita Lainnya
×
tekid