close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Anang Latif. Foto istimewa.
icon caption
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Anang Latif. Foto istimewa.
Nasional
Jumat, 15 April 2022 15:39

Target akselerasi BTS 4G wilayah 3T fase 1 capai 86%

Pemerintah menggenjot pembangunan jaringan base tranceiver station (BTS) agar merata di seluruh Indonesia.
swipe

Pemerintah menggenjot pembangunan jaringan base tranceiver station (BTS) agar merata di seluruh Indonesia sebagai upaya percepatan transformasi digital. Penyediaan sinyal 4G dan akses internet tidak hanya berfokus pada wilayah urban, tetapi juga di pelosok desa berpemukiman serta wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Anang Latif mengatakan pembangunan BTS 4G merupakan bagian dari upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif.  

"Pemerintah melakukan pemerataan pembangunan dengan dasar no one will be left behind. Saat ini, rata-rata progres  pembangunan BTS 4G fase 1 adalah 86% di mana 1.900-an lokasi telah on air dari target 4.200 lokasi pada tahun 2022," katanya, dalam keterangannya, Jumat (15/4).

Menurut Anang, pembangunan fase 1 tersebut terus dikebut dan ditargetkan selesai 100% pada tahun 2022.

"Untuk pembangunan BTS 4G tahap 2 di 3.704 lokasi, akan dilakukan bertahap sesuai dengan ketersediaan fiskal. Tahun 2022, anggaran yang ada akan dialokasikan untuk pembangunan BTS 4G di 2.300 lokasi," tuturnya.

Anang menyebut pembangunan BTS 4G didukung alokasi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara bertahap yang disesuaikan dengan kemampuan fiskal pemerintah.

"APBN yang dialokasikan untuk pembangunan 4.200 BTS 4G sebesar Rp11 triliun. Salah satu komponen terbesar untuk biaya logistik pengiriman material, karena banyak lokasi pembangunan yang belum terdapat infrastruktur fisik dasar, seperti jalan, sehingga harus ditempuh dengan menggunakan helikopter," jelasnya. 

Di sisi lain, operator seluler dan vendor dinilai sangat mendukung program penyediaan sinyal di wilayah 3T.

"Saat ini, masyarakat di beberapa wilayah 3T sudah mulai memanfaatkan jaringan BTS yang telah dibangun oleh BAKTI.  Pembayaran kepada para vendor tidak mengalami kendala karena anggaran telah tersedia dan termin pembayaran progres telah diatur di dalam kontrak," ujarnya.

 

img
Bessam
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan