sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

UN batal, ujian kelulusan siswa digelar tanpa tatap muka

Ujian kelulusan siswa masih bisa dilakukan oleh masing-masing sekolah.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Selasa, 24 Mar 2020 14:04 WIB
UN batal, ujian kelulusan siswa digelar tanpa tatap muka

Pemerintah memutuskan untuk membatalkan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2020. Keamanan dan kesehatan siswa-siswa terkait coronavirus (Covid-19) menjadi alasan pembatalan UN.

“Setelah kami pertimbangkan dan diskusi dengan presiden dan instansi di luar, kami putuskan membatalkan Ujian Nasional 2020,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim seusai rapat via video conference yang dipimpin Presiden Joko Widodo dengan topik Kebijakan UN Tahun 2020 di Jakarta, Selasa (24/3).

Bila UN dipaksakan, sambung mantan CEO Gojek itu, bisa menimbulkan risiko kesehatan bagi peserta didik dan keluarga.

“Bukan hanya untuk siswa-siswa tapi juga keluarga dan kakek nenek karena jumlah sangat besar delapan juta yang tadinya dites UN,” ucapnya.

Untuk itu, Nadiem menegaskan tidak ada yang lebih penting daripada keamanan dan kesehatan siswa dan keluarga sehingga UN dibatalkan untuk 2020.

“Kita juga sudah tahu UN bukan untuk syarat kelulusan atau syarat seleksi masuk jenjang pendidikan tinggi, saya rasa di Kemendikbud, lebih banyak risikonya daripada benefit untuk lanjutkan UN,” jelasnya.

Lebih jauh Nadiem mengatakan, ujian kelulusan siswa masih bisa dilakukan oleh masing-masing sekolah, tapi tidak diperkenankan untuk melakukan tes tatap muka yang mengumpulkan siswa di kelas.

“Ujian sekolah bisa diadministrasi lewat banyak opsi misalnya online atau angka 5 semester lain, itu ditentukan masing-masing sekolah dan ujian sekolah tidak kami paksa untuk mengukur seluruh capaian kurikulum, banyak sekolah online tapi belum optimal tapi tidak kami paksa untuk mengukur capaian yang terdistrupsi oleh Covid-19,” katanya.

Sponsored

Untuk Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB), sambung Nadiem, 70% dari penerimaan siswa berdasarkan sistem zonasi. Sisanya, melalui jalur prestasi dengan menggunakan dua opsi, yakni akumulasi nilai rapor siswa dan prestasi akademik dan non akademik di luar rapor sekolah.

"Menang lomba-lomba, berpartisipasi dalam berbagai aktivitas dan lain lain. Jadi, ini penting, pembatalan UN harusnya tidak berdampak pada penerimaan peserta didik baru, SMP maupun SMA," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid