close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pantauan udara di lokasi terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jatim, pada Desember 2021. Dokumentasi BPBD Jatim
icon caption
Pantauan udara di lokasi terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jatim, pada Desember 2021. Dokumentasi BPBD Jatim
Nasional
Sabtu, 11 Desember 2021 11:45

Warga terdampak erupsi Gunung Semeru disarankan pakai masker N95

Erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur (Jatim), berdampak kepada berbagai hal, salah satunya kesehatan penduduk setempat. 
swipe

Erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur (Jatim), berdampak kepada berbagai hal, salah satunya kesehatan penduduk setempat. 

Kepala Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Arto Yuwono Soeroto, menjelaskan, komponen letusan gunung berapi biasanya mengandung partikel dan gas. Partikel tersebut mengandung silika yang dapat menimbulkan gangguan pernapasan. 

"Pada orang yang tidak punya riwayat penyakit paru, debu-debu vulkanik dalam keadaan akut bisa bikin iritasi mata, hidung, tenggorokan, dan saluran napas," tuturnya, melansir situs web Unpad, Sabtu (11/12). 

Karenanya, warga terdampak ataupun relawan erupsi Semeru disarankan mengenakan masker N95 sebab dinilai paling baik dalam menyaring debu vulkanik. 

"Sebaiknya jangan pakai masker kain karena proteksinya tidak besar. Tapi jika tidak ada persediaan masker medis, masker kain bisa dipakai daripada tidak memakai sama sekali," jelasnya.

Selain mencegah terhirupnya debu vulkanik, Arto menyebut, menggunakan masker juga berfungsi menghalau penularan Covid-19.

“Jangan hanya mencegah debu masuk ke tenda pengungsian, tetapi perlu ditimbang juga mengenai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19," katanya.

img
Alvin Aditya Saputra
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan