sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

WHO: Penularan Covid-19 bisa lewat udara di ruangan tertutup

Menurut Mahardika, potensi penularan Covid-19 semakin tinggi ketika ruangan tertutup dan sirkulasi udara buruk.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Jumat, 10 Jul 2020 15:19 WIB
WHO: Penularan Covid-19 bisa lewat udara di ruangan tertutup

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengakui penularan virus SARS-CoV-2 bertahan di udara pada ruangan tertutup. Kondisi tersebut, bisa menjadi rute penularan Covid-19 melalui udara atau airborne.

Pengumuman resmi tersebut, setelah keluarnya publikasi yang ditandatangani 239 ilmuwan. Anggota pakar medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengatakan, penularan Covid-19 melalui udara berpotensi terjadi pada ruang tertutup.

"Secara ilmu virologi, (Covid-19) bukan flu aerosol yang menular bersama aliran angin, aliran udara, kemana aliran angin atau udara. Maka, virus berjangkit, tetapi ini tidak. Ini biasanya dalam setting ruangan tertutup. Misalnya, bus, pusat perdagangan, hingga restoran ber-AC," kata Mahardika, dalam keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (10/7).

Aerosol merupakan tetesan pernapasan kecil yang bisa melayang di udara. Potensi penularan Covid-19 semakin tinggi ketika ruangan tertutup itu sirkulasi udaranya buruk. Misalnya, ruangan tertutup dengan ventilasi buatan atau menggunakan AC.

Penularan Covid-19 secara droplet berbeda dengan aerosol. Penularan coronavirus secara droplet harus berkontak langsung dengan calon korban. Namun, penularan Covid-19 secara aerosol tanpa perantara alat. Misalnya, terjadi tanpa berjabat tangan atau menyentuh benda.

"Virus ini memang sedari awal berpeluang menular secara aerosol. Tidak hanya makro droplet yang terjadi saat batuk, misalnya. Saat kita bersin muncul mikro droplet yang berpeluang menular melalui aerosol. Tetapi, tidak perlu membuat kita semakin panik," tutur Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Udayana itu.

Senada, Anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Pecepatan Penanganan Covid-19, Budiman Bela membenarkan, potensi penularan Covid-19 di ruangan tertutup. WHO memang pernah mengatakan adanya potensi penularan secara aerosol, tetapi dalam kondisi tertentu. 

Misalnya, di rumah sakit dan laboratorium yang kemungkinan penularan virus tinggi. "Tetapi, seandainya di tempat tertutup, kalau kita menjaga jarak dan menggunakan masker, maka kemungkinan untuk menular itu menjadi lebih kecil. Karena semua aktivitas yang berpotensi mengeluarkan virus, seperti saya berbicara, bernyanyi atau batuk," ujar Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) itu.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid