sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Djokovic: Ada human error dalam formulir kedatangan ke Australia

Djokovic ditahan di penahanan imigrasi di Melbourne selama beberapa hari setelah visanya dibatalkan oleh pejabat  perbatasan.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Kamis, 13 Jan 2022 09:27 WIB
Djokovic: Ada human error dalam  formulir kedatangan ke Australia

Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic membuat pernyataan bahwa ada kesalahan pengisian formulir atau human error yang membuatnya bisa mendarat di Australia. Padahal visa petenis itu masih diragukan. Pekan lalu dia datang untuk mengikuti turnamen tenis Australia Open.

Dikutip dari Reuters, Kamis (13/1) Novak Djokovic mengatakan kesalahan manusia berada di balik lolosnya dokumen Djokovic di tengah peraturan perjalanan yang super ketat di negara tersebut, yang berakibat pada kemungkinan deportasi sang petenis.

Djokovic ditahan di penahanan imigrasi di Melbourne selama beberapa hari setelah visanya dibatalkan oleh pejabat  perbatasan, yang mempertanyakan pembebasan medisnya untuk persyaratan vaksin Covid-19. Kendati demikian, Djokovic tidak memberi pernyataan yang jelas apakah dia sudah menerima vaksin atau belum. Tahun lalu dia pernah membuat pernyataan bahwa dirinya tak percaya vaksin.

Dia dibebaskan pada hari Senin ketika seorang hakim membatalkan keputusan dan mengatakan pembatalan visa itu tidak masuk akal karena Djokovic tidak diberi waktu untuk berkonsultasi dengan pengacara dan penyelenggara turnamen. Pada hari Rabu, Djokovic mengatakan deklarasi perjalanannya diisi oleh tim pendukungnya, yang membuat kesalahan administratif dengan mencentang kotak bertuliskan tidak sebagai tanggapan atas apakah dia telah melakukan perjalanan ke tempat lain dalam 14 hari sebelum tiba di Australia.

Sponsored

"Ini adalah kesalahan manusia dan tentu saja tidak disengaja," kata Djokovic dalam sebuah unggahan di Instagram. "Kita hidup di masa-masa sulit dalam pandemi global dan terkadang kesalahan ini dapat terjadi," imbuh dia.

Pernyataan itu muncul ketika Menteri Urusan Imigrasi Australia, Alex Hawke, mempertimbangkan apakah akan membatalkan visa pemain tenis nomor satu dunia menjelang Australia Open yang dimulai pada 17 Januari.

Memberikan informasi palsu atau menyesatkan pada formulir adalah pelanggaran, mengakibatkan hukuman maksimum 12 bulan penjara, denda hingga 4.700 dolar Amerika, dan dapat menyebabkan pembatalan visa pelanggar. Djokovic saat ini mengincar kemenangan dan akan mencetak rekor 21 kali kemenangan sepanjang Australia Open. (Reuters)

Berita Lainnya
×
tekid