sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Main all-out di All England, Fajar/Rian menangkan "All Serumpun Final"

Pasangannya, Rian, mengakui lawan mereka tampil luar biasa dan juga pasangan yang sangat baik.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Senin, 18 Mar 2024 11:46 WIB
Main all-out di All England, Fajar/Rian menangkan

Final All England 2024 mengadu pasangan dua negeri serumpun, Indonesia versus Malaysia, Minggu (17/3) malam WIB. Alhasil, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dua set langsung 21-16, 21-16, di Utilita Arena, Birmingham, Inggris.

Sejarah final antarganda putra negeri serumpun di All England tercatat empat kali (pasangan pemenang disebut duluan):

1971 Ng Boon Bee/Punch Gunalan (Malaysia) vs Indra Gunawan/Rudy Hartono (Indonesia)
1996 Ricky Subagja/Rexy Mainaky (Indonesia) vs Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock (Malaysia)
2019 Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) vs Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia)
2024 Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia) vs Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia)

Pertandingan dipimpin wasit Belanda, Paul de Kuyper, didampingi hakim servis David Evans (Inggris). Laga dimulai 0-0 Chia melakukan serve kepada Rian. Tujuh pukulan saling-silang mereka berakhir dengan pengembalian Rian menyangkut di net.

Angka pertama 1-0 diperoleh duo Malaysia. Awal perlawanan yang cukup baik menantang juara bertahan. Tapi mental bertanding Chia/Yik ternyata kurang siap buat menang.

Di balik net, Fajar/Rian lebih sigap menikmati permainan. Mereka seperti asyik berjoget ala "tabrak-tabrak masuk" untuk menyamakan skor, lalu unggul sampai terkumpul poin 6.

Kesalahan bergantian diperbuat Chia/Yik: bolanya keluar, membentur net, dua kali mati ditembak, dan menyambar jaring dua kali lagi. Kedudukan melesat cepat 6-1 untuk Fajar/Rian.

Selanjutnya antiklimaks, bukan duel ketat, laga justru berat sebelah. Ganda putra Indonesia hanya menunjukkan olah teknis dan kecerdikan sempurna. Mereka mengayunkan raket menyeberangi net layaknya sedang berlatih. Pasangan Malaysia berbuat banyak sekali salah sendiri.

Sponsored

Sudah bawaan menang mental, Fajar/Rian terus mendikte permainan Chia/Yik. Selisih poin kedua pasangan makin renggang 10-4, 15-7, 17-9, hingga 19-12. Namun, angka terakhir tercapai agak tersendat, terjadi matchpoint lima kali, baru Fajar/Rian mengakhiri set pertama, 21-16.

Set kedua masih begitu juga. Ganda putra Indonesia kian percaya diri demi mempertahankan gelarnya. Mereka tampil dengan penuh gaya. Chia/Yik cuma sanggup mengimbangi empat kali pada paruh awal sebelum jeda, 1-1, 4-4, 9-9, dan 10-10.

Setelah itu, poin pecah dan saling menjauh. Fajar/Rian agresif memburu kemenangan, mengambil angka terakhir 21. Sementara pasangan Negeri Jiran kembali hanya menggapai 16.

Pertandingan selesai 21-16, 21-16, untuk kemenangan Fajar/Rian atas Chia/Yik. Gelar juara ini menjadi yang kedua beruntun. Pada edisi 2023 keduanya menumbangkan pasangan "The Daddies" sesama Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Sebaliknya Chia/Yik, yang lebih berpengalaman di final, tersandung untuk kali kedua. Mereka ditundukkan Ahsan/Hendra pada 2019.

Usai laga, Fajar bersyukur bisa menyudahi pertandingan. Dia merasa bermain lebih santai dan relaks. "Karena ini adalah final All England, kami ingin main all-out (segala daya) saja," katanya sambil berterima kasih atas doa semua pendukung.

Pasangannya, Rian, mengakui lawan mereka tampil luar biasa dan juga pasangan yang sangat baik. "Kita lebih menikmati pertandingan dan tidak mau terlalu memikirkan hasilnya," ucapnya.

Keduanya dijadwalkan menempuh penerbangan pukul 20:50 (waktu setempat), jadi sehabis final mereka langsung pulang ke Indonesia. "Mungkin nanti (merayakan kemenangan) sama teman-teman di Jakarta," ujar Fajar.

Lebih dari itu, di final tunggal putra sesama Indonesia, Jonatan Christie menundukkan Anthony Ginting, 21-15, 21-14. Indonesia menjadi pengumpul terbanyak, dua gelar juara, di All England 2024 ini. Merah Putih pun berkibar tinggi.

Berita Lainnya
×
tekid