sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

"Jangan menangis untukku Argentina", 7 sensasi Piala Dunia U-20

Israel mengamankan tempat mereka di 16 Besar pertama kali mereka dengan mengalahkan Jepang 2-1 di Stadion Mendoza, Sabtu (27/5).

Arpan Rachman
Arpan Rachman Senin, 29 Mei 2023 12:30 WIB

Satu negara mestinya berkata: "Jangan menangis untukku, Argentina!" sambil menghapus air mata cengeng. Tapi tanpa sepatah kata pun, dan tertindas diam saja, tentu tidak boleh.

Mereka sedih awalnya karena tak lolos kualifikasi CONMEBOL. Pada Kejuaraan Amerika Selatan U-20, Argentina tiga kali kalah dari Paraguay, Brasil, dan Kolombia sehingga hanya menduduki posisi keempat di Grup A.

Gagal maju ke putaran final Enam Besar, impian Tim Tango ke Piala Dunia U-20 terkubur dalam-dalam ke bawah tanah warisan Indian. Tapi, saat terakhir, kuburan mimpi buruk itu mereka gali lagi, bongkar ulang.

Spirit mendiang Evita yang heroik seperti memberkati kesebelasan junior Biru Langit. Penerus Diego Maradona dan Lionel Messi bangkit dari kematian untuk hidup kembali.

Argentina beruntung karena Indonesia. Semula tuan rumah Piala Dunia U-20, di antaranya, Jawa Tengah dan Bali. Tiba-tiba laksana dilanda gempa bumi dahsyat, suatu hari langit makin mendung, daun-daun berguguran, pohon durian patah. Buahnya berdebam jatuh, lalu dilahap Argentina.

Begitu kontroversi terjadi, negara Amerika Selatan "ketiban durian runtuh" dari "nasi yang telah menjadi bubur" Indonesia.

Tujuh "bubur" sensasi tercipta dalam rangkaian pertandingan enam grup Copa Mundial Sub-20 de la FIFA Argentina 2023. Itu nama resmi Piala Dunia U-20 dalam bahasa Spanyol, yang sekaligus merupakan bahasa nasional Argentina.

Tim Tango menjadi tuan rumah kejuaraan berkala FIFA dua tahun sekali. Gebyar supremasi pesepak bola junior di seluruh penjuru planet ini. Sensasi Piala Dunia U-20 berikut, dalam tujuh rupa:

1. Paling Produktif

Tuan rumah memuncaki Grup A, menyapu bersih tiga laga, dengan margin gol 10-1, menjadi tim paling produktif di fase penyisihan. Cuma di awal sempat mendapat perlawanan sengit dari juara Asia U-20 2023 Uzbekistan untuk menang tipis 2-1. Luka Romero dkk selanjutnya memporak-porandakan Guatemala 3-0 dan Selandia Baru 5-0.

Argentina baru akan bertemu lawan tangguh Nigeria di 16 Besar. Elang Super Junior menyabet kedudukan utama sebagai tim peringkat ketiga terbaik, wakil Grup maut D, selamat dari dua raksasa Brasil dan Italia.

2. Skor Terbesar

Kejayaan Ekuador 9–0 Fiji di Estadio Único Madre de Ciudades, Santiago del Estero, disaksikan 9.958 penonton, dan diwasiti Yusuke Araki (Jepang). Laga pemungkas Grup B, Jumat (26/5), mencatatkan rekor gol terbesar dalam 36 pertandingan sejauh ini.

Keajaiban gol pembuka Kendry Paez menunjukkan penyelesaian yang tenang. Paez, pada usia 16 tahun dan 22 hari, menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah Piala Dunia U-20. Dia merebut rekor dari Mohamed Al Kharraz, yang 11 hari lebih tua ketika mencetak gol untuk Bahrain melawan Skotlandia di Chile 1987.

3. Samurai Patah

Israel mengambil jatah runner-up Grup C dari Jepang pada partai terakhir penyisihan mereka. Nilai Jepang 3 dan Israel 1, posisi sebelum pertandingan. Tragisnya, Samurai Biru Muda akhirnya tersingkir.

Wakil Asia berada di atas angin untuk sebagian besar babak pertama tetapi tak mampu menaklukkan kiper Israel Tomer Tzarfati, yang melakukan penyelamatan ganda yang gemilang untuk menggagalkan upaya Kosuke Matsumura, sebelum menangkis sodokan keras Kota Takai segera setelahnya.

Setengah jam terakhir berlaga dengan 10 pemain, Israel mengamankan tempat mereka di 16 Besar pertama kali mereka dengan mengalahkan Jepang 2-1 di Stadion Mendoza, Sabtu (27/5). Kemenangan Israel menandai kemenangan Piala Dunia U-20 pertama mereka di turnamen perdananya.

4. Topskor The Guardian

Pencetak gol terbanyak sementara dipegang oleh Cesare Casadei, gelandang serang Italia. Dia mencetak empat gol: dua ke gawang Brasil (salah satunya lewat penalti), dua lagi ke Republik Dominika.

Pada bulan Oktober 2021, Casadei dimasukkan dalam daftar tahunan "Next Generation" The Guardian, menampilkan talenta muda dengan rating tertinggi yang lahir pada tahun 2003. Tahun berikutnya, Casadei menerima panggilan pertamanya ke tim utama Inter Milan.

5. Paling Minus

Menempati posisi runner-up dari enam peringkat ketiga, selisih gol Norman Garbett cs mirisnya defisit -4. Namun untunglah nilai mereka 4 lebih baik dari empat tim di bawahnya, yang semuanya bernilai 3.

Selandia Baru berhasil menyeruak dari lubang jarum Grup A, walau terjepit keperkasaan tuan rumah dan semangat spartan juara Asia. Di klasemen akhir, Si Putih Muda menempel Nigeria sebagai tim peringkat ketiga. Berkat 1-0 menang atas Guatemala dan seri 2-2 versus Uzbekistan, jalan Selandia Baru melangkah ke 16 Besar lebih mulus daripada jalan rusak di Lampung.

6. Banjir gol

Fiji U-20, tim yang pernah susah-payah dikalahkan Indonesia, bahkan sampai berkelahi segala di Jakarta. Tapi di kota San Juan dan Santiago del Estero (bukan di Solo atau Blahbatuh), mereka dibobol 16 gol enam hari.

Empat tembakan Slowakia, tiga Amerika Serikat, dan sembilan dari Ekuador bersarang ke gawang Fiji. Kiper Aydin Mustahib diganjar tujuh kali jebol di dua laga awal. Pada partai terakhir, dua penjaga gawang pengganti tak berdaya menahan serbuan buas Ekuador: Joji Vuakaca diterobos lima gol hingga menit 73. Selama 17 menit terakhir, perbawa Isikeli Sevanaia gantian digetarkan empat gol tambahan.

7. Tiga Warna Luntur

Berjuang 10 pemain sejak menit 13, Prancis tersingkir dengan ekspresi sendu dari Piala Dunia U-20. Kemenangan 3-1 atas Honduras, mereka gagal mengejar defisit gol untuk mengklaim empat tim peringkat ketiga terbaik.

Bek Ousmane Camara melanggar kasar striker Honduras Daniel Bodden saat melaju berlari masuk ke area penalti. Wasit Issa Sy (Senegal) menghukum Camara kartu merah. Ironisnya, Odin Ramos mencetak gol indah dari tendangan bebas akibat pelanggaran ini.

Empat puluh enam tahun setelah Prancis terakhir gagal mencapai fase sistem gugur di Piala Dunia U-20, sejarah terulang kembali. Bernard Genghini menjadi bagian dari tim yang tersingkir di babak penyisihan grup di Tunisia 1977. Setelah itu, tim berjuluk Les Tricolores selalu berhasil melewati fase grup dalam enam partisipasi hingga Argentina 2023 mengandaskan mereka.

Berita Lainnya
×
tekid