sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Demokrat ganti koalisi, masuk koalisi Prabowo?

Majelis tinggi partai itu dikabarkan masih memusyawarahkan langkah politik yang akan mereka tempuh.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Senin, 04 Sep 2023 15:48 WIB
Demokrat ganti koalisi, masuk koalisi Prabowo?

Partai Demokrat akan mengubah haluannya dalam konstetasi politik pada 2024. Hal ini dilakukan setelah Partai Nasdem dinyatakan menghianati piagam koalisi oleh partai berlambang mersi itu.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, partainya akan bergabung dengan koalisi lain. Majelis tinggi partai itu dikabarkan masih memusyawarahkan langkah politik yang akan mereka tempuh.

"Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki kesamaan cara pandang, visi kebangsaan, dan etika berpolitik," kata AHY kepada wartawan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Senin (4/9).

Ia berharap, para kader bisa melupakan dan memaafkan atas isu yang terjadi hari ini. Agar, langkah selanjutnya juga dapat dijalani dengan baik.

"Mari kita buka lembaran baru kedepan. Kita harus segera move on," ujarnya.

Terkait hal ini, politikus PAN Syafruddin Budiman menyatakan, Koalisi Indonesia Maju membuka pintu jika Demokrat ingin bergabung. Koalisi satu ini mencalonkan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden. 

"Kami sangat terbuka jika partai Demokrat ingin bergabung kedalam KIM," katanya pada Sabtu (1/9).

Ia menyebut, Demokrat dan koalisinya bisa membahas langkah politik 2024. Koalisi itu terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Gelora.

Sponsored

"Kita bisa duduk bareng dan menyamakan persepsi terkait ide dan gagasan membangun Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045," ucapnya.

Menurutnya, AHY akan menambah daya yang dibutuhkan dalam konstetasi nanti. Apalagi, keduanya berlatarbelakang militer.

Maka, bukan tidak mungkin, dalam waktu singkat mereka bisa menyamakan visi dan misi. Sehingga, koalisi ini dapat bergerak dengan cepat.

"Bergabung ke Prabowo kemungkinan besar. Karena lebih se visi dengan Prabowo yang nasionalis dan sama-sama dari Militer," ujar Syafrudin.

Berita Lainnya
×
tekid