sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gerindra bantah ada pertemuan Prabowo - Budi Gunawan

Tawaran Gerindra untuk bergabung dalam koalisi karena perolehan kursi parlemen yang banyak.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Selasa, 25 Jun 2019 14:18 WIB
Gerindra bantah ada pertemuan Prabowo - Budi Gunawan

Partai Gerindra membantah ada pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol. Budi Gunawan. Gerindra saat ini masih fokus mengurus sengketa Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade membantah ada pertemuan Ketua Umum partainya dengan Budi Gunawan. Karena masih fokus mengurus sengketa di MK, kata Andre, pihaknya belum memikirkan melakukan rekonsiliasi, apalagi membangun kesepakatan politik dengan pasangan rival: Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 

"Fokus BPN masih soal MK sampai 27 Juni mendatang. Apalagi Pak Prabowo baru besok kan rencana pulang (dari luar negeri). Jadi fokus kami itu baru fokus menghadapi MK," kata Andre di Media Center Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25/6).

Pertemuan Prabowo-Budi Gunawan dikabarkan terjadi di Bali awal Juni lalu. Kedua tokoh disebut tengah membahas kemungkinan Gerindra ke barisan koalisi Jokowi-Ma'ruf. Juga membahas rekonsiliasi.

Proses sengketa Pilpres di MK yang diajukan pasangan Prabowo-Sandi sudah memasuki tahap akhir. MK memulai sidang pertama pada 14 Juni lalu. Setelah memeriksa bukti, saksi fakta dan ahli dari pemohon, termohon dan pihak terkait dalam rangkaian sidang, MK menjadwalkan pembacaan putusan pada Kamis, 27 Juni 2019.

Andre keberatan jika disebutkan Prabowo sedang melakukan kesepakatan politik dengan Jokowi-Ma'ruf lewat Budi Gunawan. Bagi Andre, pasangan capres-cawapres yang diusung Koalisi Adil Makmur bukan tokoh pencari pekerjaan untuk panggung 2024. 

"Pak Prabowo dan Bang Sandi bukan orang yang membutuhkan jabatan untuk perlindungan hukum. Jadi jangan samakan dengan yang lain," ucap Andre.  

Andre menilai wajar apabila Gerindra ditawari bergabung koalisi Jokowi-Ma;ruf. Bukan partai lain. Sebab, Gerindra meraih kursi parlemen yang signifikan di Pemilu 2019, yakni nomor dua setelah PDI Perjuangan. Prestasi ini, kata Andre, menarik bagi koalisi Jokowi-Ma'ruf. 

Sponsored

Soal peluang pertemuan antara Jokowi dan Prabowo, Andre meyakini tidak akan terjadi tanpa ada keterlibatan pihak ketiga. Pertemuan terjadi setelah putusan MK. "Hanya tinggal menunggu waktu yang tepat," kata dia. 

Andre menambahkan, kalaupun terjadi pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi, yang dibahas kedua tokoh adalah kepentingan bangsa, dan negara. Ia yakin, bila silaturahmi terjalin maka tensi antara kedua pendukung akan turun. 
 

Pertemuan Jokowi-Prabowo didorong oleh sejumlah pihak. Pertemuan kedua tokoh yang bertarung dalam dua kali Pilpres itu diyakini bakal mendinginkan suhu di akar rumput kedua pendukung.

Pertemuan Jokowi-Prabowo pernah diinisiasi oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut bertindak sebagai utusan Jokowi. Sampai kemudian Prabowo-Sandi menempuh jalur hukum dengan menggugat hasil Pilpres di MK, pertemuan Jokowi-Prabowo belum terwujud.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid