sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sahroni: Jika belum ada tanda tangan, Demokrat jangan "kepedean"

Partai NasDem menyayangkan sikap Partai Demokrat dalam merespons isu pengusungan Anies Baswedan-Cak Imin.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Senin, 04 Sep 2023 12:27 WIB
Sahroni: Jika belum ada tanda tangan, Demokrat jangan

Partai NasDem menyayangkan sikap Partai Demokrat dalam merespons isu pengusungan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden. Diketahui, Partai Demokrat menganggap hal itu sebagai bentuk pengkhianatan.

Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni mengatakan, Demokrat seharusnya bisa menanggapi isu tersebut dengan arif. Tidak perlu membabi-buta dengan mengeluarkan narasi seperti pengkhianatan.

“Narasi yang diungkapkan oleh partai Demokrat sebenarnya bisa diredam dengan cara-cara politik yang lebih arif,” katanya di Bareskrim Polri, Senin (4/9).

Ia pun berharap, Demokrat dapat melakukan justifikasi dalam berpolitik. Menurutnya, bila belum ada kesepakatan di antara setiap pihak, maka tidak perlu heboh dan merasa yakin untuk menjadi pasangan calon.

“Kalau belum ada tanda tangan kedua belah pihak atau ketiga partai koalisi, secara resmi memilih cawapres, mestinya juga jangan 'kepedean' (percaya diri). Kita kan ya, harus bismillah. Kalau garis tangannya, akan menjadi cawapres,” ujarnya.

Baginya, Surya Paloh sebagai ketua umum partainya telah menelan asam garam politik dalam 50 tahun terakhir. Insting Paloh dianggap sudah cukup tajam dalam berpolitik.

“Jadi kami berharap jangan ungkap narasi-narasi yang akhirnya memprovokasi masyarakat atas kebencian yang tidak berdasar,” ucapnya.

Sebelumnya, Partai Demokrat membeberkan kronologis dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres). Versi Partai Demokrat, koalisi mengusung pasangan Anies-Cak Imin tanpa sepengetahuan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. 

Sponsored

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan.

“Pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” ungkapnya dalam keterangan, Kamis (31/8).

Berita Lainnya
×
tekid