LSI Denny JA sebut Prabowo masih capres dengan elektabilitas tertinggi
Elektabilitas calon presiden Prabowo Subianto semakin menanjak. Berbeda dengan Ganjar Pranowo yang turun-naik dan Anies Baswedan stagnan.

Survei LSI Denny JA menunjukkan, elektabilitas calon presiden Prabowo Subianto semakin menanjak. Berbeda dengan Ganjar Pranowo yang turun-naik dan Anies Baswedan stagnan bahkan cenderung turun.
Pendiri LSI, Denny JA mengatakan, Prabowo masih memperoleh dukungan tertinggi, dengan elektabilitas sebesar 38.2%. Di urutan kedua Ganjar Pranowo dengan elektabilitas sebesar 35.3%. Di urutan ketiga Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 18.4%.
“Sebesar 8.1% menyatakan belum memutuskan, rahasia, tidak tahu, atau tidak menjawab,” katanya dalam keterangan, Senin (14/8).
Secara rinci, pada Januari 2023, elektabilitas Prabowo 25,45%. Sementara di Mei naik menjadi 33,9%. Kemudian di Juni naik kembali menjadi 34.3%, dan Juli menjadi 38,2%.
Elektabilitas Ganjar pada Januari 2023 sebesar 37,8%, di Mei turun menjadi 31,9%. Namun, Juni berhasil naik kembali menjadi 32,7%, kemudian Juli naik menjadi 35,3%.
“Data menunjukan meskipun mampu rebound, elektabilitas Ganjar per Juli 2023 belum bisa melampaui angka dukungan di Januari 2023,” ujarnya.
Pada sosok Anies, terlihat elektabilitas Anies pada Januari 2023 sebesar 22.1%, namun Mei turun menjadi 20.8%.
Kemudian, pada Juni naik menjadi 22.1% dan per Juli elektabilitas Anies sebesar 18,4%. Baginya, elektabilitas Anies per Juli 2023, masih lebih kecil dibanding dengan elektabilitas di Januari di tahun yang sama.
“Dari tracking survei 2023 pada Januari, Mei, Juni, Juli bisa terlihat tren elektabilitas tiga capres,” ucapnya.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Pertarungan capres di lumbung suara Jawa Barat
Sabtu, 23 Sep 2023 06:06 WIB
Riak-riak di tubuh PSI: "Bagi saya, PSI tak lagi istimewa..."
Jumat, 22 Sep 2023 06:29 WIB