close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok (kiri) saat menerima kunjungan Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth (tengah). Foto Istimewa.
icon caption
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok (kiri) saat menerima kunjungan Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth (tengah). Foto Istimewa.
Peristiwa
Rabu, 18 Juni 2025 14:39

BPJS hewan DKI: Berbentuk subsidi, bukan iuran

BPJS untuk hewan yang sempat ramai diperbincangkan bukanlah program iuran seperti BPJS manusia, melainkan skema subsidi.
swipe

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, menegaskan program BPJS untuk hewan yang sempat ramai diperbincangkan bukanlah program iuran seperti BPJS manusia, melainkan skema subsidi atau potongan harga bagi pemilik hewan peliharaan dari kalangan kurang mampu.

“Skema teknisnya bukan seperti BPJS manusia. Kalimat ‘BPJS hewan’ mungkin hanya ungkapan karena istilah itu lebih mudah dipahami masyarakat. Pada dasarnya, ini adalah subsidi dari pemerintah tanpa iuran sama sekali,” ujar Hasudungan di Jakarta, Rabu (18/6).

Ia menjelaskan subsidi akan diberikan ketika hewan peliharaan yang dibawa ke fasilitas kesehatan hewan milik pemerintah provinsi atau Pemprov, yaitu Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). Namun, program ini masih dalam tahap awal perencanaan dan menunggu kajian lebih lanjut sebelum diterapkan.

Hasudungan juga menambahkan Pemprov DKI tengah merencanakan penambahan jumlah Puskeswan di lima wilayah kota administratif Jakarta. Saat ini, baru terdapat dua unit Puskeswan, masing-masing di Ragunan (Jakarta Selatan) dan Pondok Ranggon (Jakarta Timur).

Wacana ini pertama kali diusulkan oleh Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth. Ia mendorong adanya layanan kesehatan hewan yang terjangkau, terutama bagi masyarakat yang merawat hewan jalanan seperti kucing dan anjing liar.

“Para penyelamat hewan adalah garda terdepan dalam kesejahteraan hewan domestik. Tidak semuanya berasal dari kalangan mampu, tapi kepedulian mereka luar biasa,” ujar Kenneth dalam keterangannya, Rabu (18/6).

Ia juga menyampaikan harapannya agar Puskeswan Ragunan bisa menjadi percontohan nasional, bahkan internasional, dalam pelayanan kesehatan hewan. Kenneth mendukung penuh Dinas KPKP untuk mewujudkan fasilitas rumah sakit hewan yang lebih modern dan berstandar tinggi.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyambut baik aspirasi ini dan berkomitmen menyiapkan infrastruktur yang memadai agar program subsidi kesehatan hewan dapat berjalan tepat sasaran dan berdampak luas.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan