Gunjang-ganjing ekonomi yang dipicu perang tarif, membuat langkah China terus disorot. Apakah reaksinya terhadap tarif Trump bisa memperburuk situasi, atau sebaliknya.
China sendiri melalui juru bicara kementerian luar negerinya mengirim sinyal bahwa mereka tetap memikirkan ekonomi dunia, alih-alih hanya menyelamatkan diri. Katanya, China akan selalu berkomitmen pada keterbukaan tingkat tinggi, kerja sama yang saling menguntungkan, dan menjadi mesin pertumbuhan bagi ekonomi dunia.
Juru bicara Lin Jian menyampaikan pernyataan tersebut ketika diminta mengomentari pandangan bahwa ketahanan ekonomi China memungkinkannya untuk menahan berbagai guncangan eksternal, dengan vitalitas ekonomi China selama liburan May Day khususnya yang tampaknya menentang kekhawatiran tentang prospek ekonomi negara tersebut.
"Konsumsi liburan yang meningkat mencerminkan vitalitas dan potensi ekonomi China," kata Lin, seraya mencatat bahwa jumlah masuk dan keluar oleh orang asing rata-rata sekitar 1,1 juta untuk masing-masing dari lima hari liburan May Day, tumbuh 43,1 persen dari tahun ke tahun, dan bahwa penjualan pariwisata masuk meningkat sekitar 90 persen selama periode tersebut.
"Langkah-langkah keterbukaan kelembagaan sedang diubah menjadi daya tarik nyata bagi wisatawan asing," tambahnya.
Lin mencatat beberapa indikator seperti kehadiran pembeli luar negeri dan rekor transaksi ekspor yang direncanakan di lokasi pada Canton Fair yang baru saja berakhir, mencerminkan bahwa komunitas bisnis asing terus optimis tentang perkembangan jangka panjang ekonomi China.
"Turbulensi sementara tidak dapat menenggelamkan kapal raksasa ekonomi China, juga tidak dapat menghentikan upaya rakyat Tiongkok untuk mengejar kehidupan yang lebih baik," kata Lin, seraya mencatat bahwa China akan selalu berkomitmen pada keterbukaan tingkat tinggi, kerja sama yang saling menguntungkan, dan menjadi mesin pertumbuhan bagi ekonomi dunia.(xinhua)