close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi peretas./Foto geralt/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi peretas./Foto geralt/Pixabay.com
Peristiwa
Selasa, 15 April 2025 10:37

Giliran China menuduh AS melancarkan serangan siber 'canggih'

AS secara rutin menuduh peretas yang didukung negara China melancarkan serangan terhadap infrastruktur penting dan badan pemerintahannya.
swipe

Kepolisian China di kota Harbin di timur laut menuduh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) melancarkan serangan siber "canggih" selama Asian Winter Games pada bulan Februari, yang menargetkan industri-industri penting.

Kepolisian menambahkan tiga orang yang diduga agen NSA ke dalam daftar orang yang dicari dan juga menuduh Universitas California dan Virginia Tech terlibat dalam serangan-serangan tersebut setelah melakukan penyelidikan, menurut laporan kantor berita pemerintah Xinhua pada hari Selasa.

Tidak disebutkan secara rinci bagaimana kedua universitas Amerika tersebut terlibat.

Namun, laporan tersebut memuat banyak sekali detail tentang serangan siber dan orang-orang yang diduga terlibat, dan muncul saat dua ekonomi terbesar di dunia itu semakin terjerumus dalam perang dagang yang telah memicu peringatan perjalanan bagi wisatawan China yang pergi ke AS dan menghentikan impor film AS ke China.

"Badan Keamanan Nasional AS (NSA) melancarkan serangan siber terhadap industri-industri penting seperti energi, transportasi, konservasi air, komunikasi, dan lembaga penelitian pertahanan nasional di provinsi Heilongjiang," kata laporan itu, mengutip biro keamanan publik kota Harbin.

Kedutaan Besar AS di China tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email.

Serangan itu "bertujuan menyabotase infrastruktur informasi penting China, menyebabkan kekacauan sosial, dan mencuri informasi rahasia penting," tambahnya.

Xinhua mengatakan operasi NSA berlangsung selama Olimpiade Musim Dingin dan "diduga mengaktifkan pintu belakang pra-instal tertentu" dalam sistem operasi Microsoft Windows pada perangkat tertentu di Heilongjiang.

Menurutnya, tiga orang yang disebutkan namanya "berulang kali melakukan serangan siber pada infrastruktur informasi penting China dan berpartisipasi dalam serangan siber pada Huawei dan perusahaan lain".

AS secara rutin menuduh peretas yang didukung negara China melancarkan serangan terhadap infrastruktur penting dan badan pemerintahannya.

Bulan lalu, Washington mengumumkan dakwaan terhadap sejumlah peretas China yang diduga menargetkan Badan Intelijen Pertahanan AS, Departemen Perdagangan AS, dan kementerian luar negeri Taiwan, Korea Selatan, India, dan Indonesia.

Beijing menyangkal semua keterlibatan dalam spionase siber di luar negeri.

Setelah bertahun-tahun dituduh oleh pemerintah Barat atas serangan siber dan spionase industri, dalam dua tahun terakhir beberapa organisasi dan badan pemerintah China menuduh Amerika Serikat dan sekutunya atas perilaku serupa.

Pada bulan Desember, China mengatakan telah menemukan dan menangani dua serangan siber AS terhadap perusahaan teknologi China untuk "mencuri rahasia dagang" sejak Mei 2023, tetapi tidak menyebutkan nama badan yang terlibat.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan