Jelang wisuda, mahasiswa India jatuh dari balkon hotel dan tewas

Seorang mahasiswa asal India dari AS meninggal setelah jatuh dari balkon di Bahamas, hanya beberapa hari sebelum lulus.

Gaurav Jaisingh, seorang mahasiswa Bentley University, Massachusetts, sedang dalam perjalanan tahunan untuk mahasiswa senior.

Laporan menyebutkan bahwa Jaisingh, penduduk asli Shrewsbury, Massachusetts, adalah anggota perkumpulan mahasiswa Delta Sigma Pi dan Asosiasi Mahasiswa Asia Selatan di Universitas tersebut.

Bentley University menyampaikan duka cita di media sosial pada hari Rabu atas meninggalnya mahasiswa tersebut. 

"Beberapa hari ini merupakan hari yang sulit, dan komunitas kami merasakan dampak emosional dari meninggalnya Gaurav Jaisingh '25. Kami turut berduka cita kepada keluarga dan teman-teman Gaurav. Kami berencana untuk memberikan penghormatan kepada Gaurav pada upacara wisuda sarjana," kata universitas tersebut dalam sebuah posting di X.

Kepolisian Kerajaan Bahama sebelumnya mengonfirmasi insiden tersebut, dengan menyatakan bahwa Jaisingh jatuh dari balkon tingkat atas saat berada di dalam kamar hotelnya bersama teman sekamar lainnya.

"Pada hari Minggu, polisi meluncurkan penyelidikan atas keadaan seputar kematian seorang pria dewasa Amerika Serikat di Paradise Island. Menurut laporan awal, sekitar pukul 10:00 malam, korban berada di dalam kamar hotelnya bersama teman sekamar lainnya ketika dilaporkan bahwa ia tidak sengaja jatuh dari balkon lantai atas. Ia kemudian ditemukan tidak sadarkan diri di lantai bawah," kata polisi dalam siaran pers.

Polisi menyatakan bahwa layanan medis darurat telah datang dan membawa mahasiswa tersebut ke rumah sakit; namun, ia meninggal dalam perjalanan, dan penyelidikan masih berlangsung atas insiden ini.

"Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga, teman, dan orang-orang terkasih Gaurav. Sementara pihak berwenang setempat sedang menyelidiki, tampaknya Gaurav tidak sengaja jatuh dari balkon. Kami akan membagikan informasi lebih lanjut saat tersedia sambil menghormati privasi keluarganya," kata Universitas Bentley dalam sebuah pernyataan kepada jaringan televisi Amerika, ABC News.

"Ini adalah tragedi besar bagi komunitas kami. Bentley menyediakan sumber daya bagi mereka yang terkena dampak dan mendorong siapa pun yang membutuhkan dukungan untuk menghubungi pusat konseling universitas," imbuhnya. (gulftoday)