close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anak-anak Gaza alami gizi buruk. Foto: Mehrnews
icon caption
Anak-anak Gaza alami gizi buruk. Foto: Mehrnews
Peristiwa
Selasa, 22 April 2025 16:05

PBB: Israel memblokir penuh semua bantuan kemanusiaan ke Gaza selama 50 hari

Secara keseluruhan, serangan itu telah menewaskan lebih dari 51.200 warga Palestina di Gaza sejak Oktober 2023.
swipe

PBB menandai 50 hari sejak Israel memberlakukan blokade penuh terhadap bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Mereka memperingatkan bahwa situasi dapat memburuk dengan cepat dan membahayakan nyawa warga sipil.

"Hari ini menandai 50 hari sejak otoritas Israel sepenuhnya memblokir pasokan masuk dalam bentuk apa pun ke Jalur Gaza," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers.

Mengutip Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Dujarric mengatakan: "Sejak awal Maret, tidak ada satu pun truk yang membawa makanan, bahan bakar, obat-obatan, atau kebutuhan pokok lainnya yang diizinkan masuk, tidak peduli betapa pentingnya hal itu bagi kelangsungan hidup manusia."

Memperingatkan tentang stok makanan yang "sangat rendah" di daerah kantong itu, Dujarric mengatakan: "Ransum telah dipotong. Obat-obatan penting, vaksin, dan pasokan medis semuanya menipis."

"Ambulans harus mengurangi layanan penyelamatan nyawa karena hampir tidak ada bahan bakar untuk menggerakkan ambulans ini. Gas untuk memasak telah menghilang dari pasar. Toko roti terpaksa tutup," katanya.

Ia memperingatkan bahwa dampak dari pemblokiran penuh bantuan kemanusiaan yang terus berlanjut ini sangat menghancurkan. Baik anak-anak maupun orang dewasa sama-sama kelaparan. Akses ke perawatan kesehatan semakin memburuk. Ia juga menambahkan bahwa serangan terhadap warga sipil, termasuk tim darurat dan pekerja bantuan telah meningkat lagi.

Menyusul penyelidikan internal Israel terhadap serangan udara yang menewaskan pekerja bantuan di Rafah, Dujarric mengatakan: "Berdasarkan temuan tersebut, jelas bahwa terlalu banyak warga sipil, termasuk pekerja bantuan, telah tewas di Gaza."

"Perlu ada akuntabilitas, dan akuntabilitas serius bagi semua orang yang telah melakukannya," tegasnya, seraya mencatat bahwa penyelidikan PBB akan memerlukan mandat khusus.

 "Yang dapat kita harapkan hanyalah tercapainya kesepakatan untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan sekali lagi mengalir bebas dan tanpa hambatan ke Gaza," kata Dujarric mengenai pembicaraan gencatan senjata.

Tentara Israel melanjutkan serangannya di Gaza pada 18 Maret, yang menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan pada 19 Januari.

Secara keseluruhan, serangan itu telah menewaskan lebih dari 51.200 warga Palestina di Gaza sejak Oktober 2023.

Israel menghentikan pengiriman bantuan ke daerah kantong itu pada 2 Maret, beberapa jam setelah berakhirnya fase pertama kesepakatan gencatan senjata yang berlangsung selama 42 hari.(yenisafak)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan