close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman usai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10). /Antara Foto
icon caption
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman usai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10). /Antara Foto
Politik
Kamis, 07 November 2019 20:29

Bertemu PKS, PDI-P anggap NasDem sedang cek ombak

Jokowi sempat menyindir Surya Paloh karena bertemu pemimpin partai oposisi.
swipe

Ketua DPP PDI-Perjuangan Eriko Sotarduga menganggap wajar pertemuan Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. Menurut Eriko, NasDem sedang bermanuver untuk melihat respons publik.  

"Kalau saya secara pribadi menganggap hal ini sebagai hal yang wajar bagian strategi menghadapi 2024. Artinya sekarang sudah ada ancang-ancang sudah ada seperti apa," kata Eriko di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11).

Eriko mengatakan, NasDem sedang menghitung peluang kesuksesannya di Pemilu 2024 jika terus menjadi parpol pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. NasDem, kata dia, juga sedang 'cek ombak'.

"Apalagi, kalau bicara jujur, Pak Jokowi ini periode terakhir. Tentunya nanti ke depan bagaimana. Ini bagian strategi juga untuk melihat respons masyarakat," jelas dia.

Pertemuan Paloh dan Sohibul sempat disoroti Jokowi saat memberikan sambutan pada perayaan hari ulang tahun Partai Golkar yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6/11) malam. 

Ketika itu, Jokowi menyindir pelukan erat antara Paloh dan Sohibul yang sempat tertangkap kamera pewarta. "Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul Iman," ujar Jokowi. 

Ditanya soal itu, Eriko menjawab diplomatis. Menurut dia, lebih baik publik yang menilai sendiri makna sindiran Jokowi. "Tentu masyarakat yang menilai. Apakah soal untuk menuju 2024? Apakah ini kepentingan sesaat, katakan dinamika yang ada dalam politik ini. Kan bahasa-bahasa yang dilakukan oleh para elite seperti itu," jelas dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyebut sindiran Jokowi sekadar humor. "Kan justru mereka yang hadir tertawa semuanya. Enggak ada yang menangis dan teriak," kata dia. 

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan