sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Fahri Hamzah kritik koalisi Golkar, PAN dan PPP: Ngumpul gak jelas!

Menurut Fahri Hamzah, pembentukan koalisi dalam sistem presidensial sangat keliru.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Selasa, 07 Jun 2022 21:20 WIB
Fahri Hamzah kritik koalisi Golkar, PAN dan PPP: Ngumpul gak jelas!

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, mengkritik Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Partai Golkar, PAN dan PPP di Pilpres 2024. Menurutnya, pembentukan koalisi dalam sistem presidensial sangat keliru.

"Tadi saya sudah katakan ini orang-orang bingung semua, karena konsep koalisi tidak ada dalam presidential. Coba panggil semua ketum (ketua umum) KIB, saya kasih tahu, enggak ada itu yang namanya koalisi salah itu berpikirnya, ini keliru," ujar Fahri Hamzah usai menghadiri sebuah diskusi di media center Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6).

Fahri Hamzah mengaku, kritiknya sangat beralasan. Selain keliru membangun koalisi dalam sistem presidensial, kata dia, ketiga parpol yang tergabung dalam KIB masing-masing membawa kepentingannya masing-masing. Sejauh ini, sebut Fahri, ketiga parpol belum satu suara dalam visi-misi.

"Yang satu bilang enggak boleh ngomong capres (calon presiden), yang satu bilang kita ngomong visi-misi, yang satu bilang kami sudah puya capres, bagaimana mau ketemu? Orang dia membawa mandat dari kongresnya masing-masing. Kacau! Mendingan dia datang aku dari partai ini mau menjadi presiden. Perjuangkan! Supaya dia menjadi calon presiden, jangan ngumpul-ngumpul enggak jelas begini," ucap mantan Wakil Ketua DPR ini.

Terkait Partai Gelora, Fahri mengatakan partainya tidak akan bergabung dengan parpol manapun untuk membentuk koalisi pencalonan presiden. Menurutnya, target Partai Gelora pada Pemilu 2024 ialah lolos ke parlemen. Dengan begitu, pihaknya dapat memperjuangkan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) menjadi nol persen.

"Kalau kita (Partai Gelora) bikin partai supaya tokoh kita jadi presiden. Kan begitu caranya! Makanya, harusnya perjuanganya itu threshold-nya dibikin nol, atau fight untuk tiket dulu. Fight lagi, tiket dulu dapet baru kita tarung presiden. Tapi, kalau begini kan bingung, para ketua umum merasa enggak pantas karena enggak populer, akhirnya pikirannya jadi jualan tiket Formula E," pungkas dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membeberkan alasan terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) lebih awal dari Pemilu Serentak 2024. Menurut Airlangga, harus ada chemistry dalam membangun koalisi yang kuat dan kokoh.

Koalisi Indonesia Bersatu terdiri dari Golkar, PAN dan PPP terbentuk 19 bulan sebelum Pemilu 2024.

Sponsored

"Perlu kami tegaskan membangun politik persatuan harus dimulai dari sekarang, saling memahami dan chemistry harus jauh-jauh hari kita lakukan," kata Airlangga dalam sambutannya di acara silaturahmi nasional KIB di Plataran Hutan Kota, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6) malam.

Airlangga menegaskan, chemistry perlu dibangun agar bisa melangkah dalam irama dan frekuensi yang sama. Dengan demikian, hal tersebut akan memudahkan mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Membangun koalisi tidak bisa dilakukan dalam suasana keterpaksaan atau desakan, membangun kebersamaan politik harus dimulai dengan silaturahmi dan komunikasi yang intensif seperti yang kita lakukan," ucap Airlangga.
 

Berita Lainnya
×
tekid