Gerindra harap Gus Yahya jadikan PBNU penguat kerukunan beragama
PBNU di bawah Gus Yahya diharap ambil peran dalam penguatan ekonomi.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, mengucapkan selamat kepada KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama (NU) periode 2021-2026. Muzani berharap, kepemimpinan Gus Yahya bisa membawa NU lebih baik.
"Selamat kepada Gus Yahya atas terpilihnya sebagai Ketua Umum PBNU masa hikmat 2021-2026," kata Muzani di Jakarta, Sabtu (25/12).
Dia berharap, di bawah kepemimpinan Gus Yahya, PBNU dapat memberikan penguatan terhadap toleransi keragaman beragama.
"Doa kami mudah-mudahan NU di bawah kepemimpinan Gus Yahya akan memberi makna yang lebih berarti dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Muzani.
Wakil Ketua MPR itu juga menyampaikan selamat kepada KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU. Menurut Muzani, KH Miftachul Akhyar merupakan tokoh ulama besar yang dapat memperkuat spirit dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Dia menegaskan, PBNU sangat diharapkan memberikan penguatan terharap ekonomi kerakyatan dan keumatan yang selama ini telah menjadi fokus dari proses pembangunan berbangsa dan bernegara. NU juga diharapkan mampu mengambil peran terhadap penguatan tersebut.
"Kami turut menyampaikan selamat kepada KH Miftachul Akhyar yang kembali dipercaya sebagai Rais Aam PBNU. Kami yakin sosok beliau dapat memberikan warna serta semangat dalam rangka memperkuat keutuhan berbangsa, bernegara, dan beragama di Indonesia," tutur Muzani.
Sebelumnya diberitakan, Said Aqil Siradj gagal memperpanjang masa jabatannya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU). Dia kalah telak dari Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya dalam pemungutan suara (voting) pada Jumat (24/12).
Muktamar ke-34 NU di Lampung merupakan kontestasi ketiga bagi Said dalam perebutan kursi NU-1. Dia meraih 210 suara dari total 548 suara dalam voting putaran kedua, sedangkan pesaingnya unggul dengan meraup 337 suara. Satu suara dinyatakan tidak sah.
Dalam putaran pertama, Gus Yahya unggul dengan 327 suara, disusul Said Aqil 203 suara, KH Asad Ali 17 suara, Marzuki Mustamar 2 suara, Ramadhan Bayo 1 suara, absen 1 suara, dan rusak 1 suara. Putaran kedua hanya diikuti para kandidat yang sebelumnya meraih lebih dari 99 suara.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Fenomena ‘remaja jompo’: Saat sakit tak hanya dialami lansia
Rabu, 27 Sep 2023 12:51 WIB
Ketika relawan capres saling beralih dukungan
Selasa, 26 Sep 2023 06:36 WIB