sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jelang hajatan demokrasi, Polri tingkatkan pengamanan

Dua hari jelang pelaksanaan pilkada serentak, Indeks Kerawanan Pilkada (IKP) masih menunjukkan lima daerah rawan.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Senin, 25 Jun 2018 16:46 WIB
Jelang hajatan demokrasi, Polri tingkatkan pengamanan

Meski TNI/Polri telah melakukan penambahan pasukan dan gelar pasukan untuk pengamanan pilkada serentak, namun masih ada daerah rawan berdasarkan Indeks Kerawanan Pilkada (IKP). Meski demikian, Menko Polhukam Wiranto memastikan, pemerintah terus berusaha menetralkan seluruh wilayah rawan sebelum pilkada dilaksanakan pada 27 Juni.

“Itu nanti kita usahakan jadi nol jumlah daerah rawan, walaupun ternyata sampai saat ini ada lima daerah yang perlu perhatian kita bersama,” ujar Wiranto.

Wiranto juga meminta TNI/Polri agar menindak tegas segala usaha yang mampu mengacaukan jalannya pemilu. Bahkan dalam teleconference yang dilakukan bersama daerah-daerah, ia meminta ada arahan pada kontestan dan parpol, untuk menaati peraturan. Daerah juga diimbau tidak mengerahkan pasukan yang berlebihan, sehingga berpotensi menimbulkan kegaduhan.

Di sisi lain, menjelang pilkada serentak di 171 daerah Indonesia, Polri telah berhasil menangkap 13 orang yang diduga akan melakukan aksi teror. Terakhir, Polri menangkap dan terpaksa melakukan tindakan tegas terhadap terduga teroris di Subang dan Depok, Jawa Barat.

Sponsored

Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Polri telah mendeteksi kelompok pelaku teror yang akan melakukan aksinya. Alasan para pelaku teror memilih momentum pilkada, imbuhnya, karena ada anggapan pemilu ini tidak sesuai dengan nilai ajaran Islam dan syirik.

“Kita mendeteksi ada beberapa kelompok yang ingin menganggu TPS, maka kami melakukan tindakan cepat. Kami sudah mendeteksi, menginventarisir kelompok-kelompok itu, dan sudah dilakukan penangkapan,” ujar Tito.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid