sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi titip pesan jaga stabilitas politik di depan bakal capres-cawapres

"Ini sangat penting dan diperlukan sekali karena kita diancam oleh risiko kegentingan global yang sulit dihitung, diprediksi."

Marselinus Gual
Marselinus Gual Jumat, 17 Feb 2023 19:20 WIB
Jokowi titip pesan jaga stabilitas politik di depan bakal capres-cawapres

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga kini belum menetapkan bahkan mengumumkan calon presiden dan calon wakil presidennya (capres-cawapres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pun demikian dengan kongsinya, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Hal itu membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) heran. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini pun mempertanyakan siapa kandidat PPP.

"Saya mau bertanya, PPP ini calonnnya siapa? Karena di sini hadir semua capres dan cawapres," kata Jokowi dalam sambutannya pada acara Harlah ke-50 PPP di Kota Tangerang Selatan, Banten, pada Jumat (17/2).

Jokowi lantas menyebutkan beberapa nama yang dikenalnya sebagai capres dan cawapres. Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto; Menteri BUMN, Erick Thohir; Menparekraf, Sandiaga Uno; Menko Polhukam, Mahfud MD; Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); dan Plt Ketua Umum (Ketum) PPP, Muhamad Mardiono.

"Yang saya kenal ada Pak Prabowo. Saya tahu juga ada Pak Erick Thohir, yang saya tahu juga ada Pak Sandi, yang saya tahu juga ada Pak Mahfud MD. Saya hampir lupa juga ada Mas AHY. Tentu saja juga ada Ketua Umum PPP," tuturnya. 

Jokowi lalu meminta PPP, termasuk para elite politik dan nama-nama kandidat yang hadir, agar semuanya menjaga stabilitas politik dan keamanan saat pemilu. Apalagi, agenda akbar tersebut tersisa setahun lagi.

"[Pemilu] 2024 ini tinggal setahun. Saya hanya titip untuk semuanya [agar] menjaga stabilitas politik dan keamanan karena untuk saat ini sangat penting dan diperlukan sekali karena kita diancam oleh risiko kegentingan global yang sulit dihitung, diprediksi," paparnya.

Seperti pesan-pesan sebelumnya, Jokowi lalu mengingatkan bahwa sudah ada 47 negara yang menjadi "pasien" Internasional Monetary Fund (IMF). Menurutnya, Indonesia tak boleh menjadi pasien IMF seperti pengalaman 1997/1998.

Sponsored

"Oleh karena itu, situasi ekonomi ini harus kita jaga betul. Jangan sampai situasi ekonomi yang baik terganggu gara-gara perhelatan pemilu-pilkada (pemilihan kepala daerah) tahun depan. Ini harus kita jaga sama-sama. Kita tidak mau lagi masuk menjadi pasien IMF," tandas Kepala Negara. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid