Mendagri: ASN tolong jangan cari kekayaan

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta aparatur sipil negara (ASN) untuk mengubah pola pikir yang berorientasi pada materi dalam bekerja. Ini berkaitan dengan tantangan bagi para penjabat (pj) kepala daerah yang ditunjuk oleh Kemendagri untuk mengisi kekosongan di 48 wilayah.

"Tolong betul dalam mindset kita, mindset tiap-tiap rekan kepala daerah, Tolong jangan sekali-sekali berpikir kesempatan yang ada ini untuk mencari kekayaan," ujar Tito dalam keterangannya di Rapat Koordinasi dengan Penjabat Kepala Daerah di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (16/6).

Tito mengungkapkan, pihaknya banyak menemukan ASN yang berorientasi pada uang. Untuk itu, Tito berharap ASN mampu mengubah budaya kerja yang negatif di kalangan jajaran staf dan juga diri sendiri.

"Mindsetnya, mohon maaf ya, banyak sekali ditemukan yang bisa diduitin diduitin, yang bisa dipersulit dipersulit," ujar Tito.

Tito menilai, target yang paling penting sebagai aparatur negara adalah memanfaatkan kemampuan dan kesempatan untuk berinovasi dalam pengembangan karir. Sehingga, para pejabat dapat mewariskan program yang sukses menaikkan kesejahteraan masyarakat di daerah masing-masing.

Sebagai contoh, Tito menjelaskan tentang mall layanan publik. Salah satu pelayanan terbaik yang dicontohkan ada di Banyuwangi dan di Kabupaten Bandung.

"Kagum, karena di mall itu one drop system, di mana semua pelayanan dukcapil, paspor, kemudian SIM, STNK, BPKB, sertifikat tanah, bahkan pendaftaran gugatan peradilan perdata pun semua ada di sana," ucap Tito.

Pihaknya juga mengapresiasi lingkungan kerja yang berorientasi pada melayani masyarakat. Pelayanan di mall layanan publik dinilai menempatkan masyarakat sejajar dengan petugas dan tidak kalah dengan lingkungan kerja di pihak swasta.

Tito menekankan kepada para pj kepala daerah untuk menjaga komitmen atas jabatan yang telah dipercayakan kepada mereka. Ini dilihat sebagai momentum dan tes yang nantinya akan dievaluasi oleh banyak pihak terkait kinerja dari para penjabat.