close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Mahfud MD bersama Megawati Soekarnoputri menggelar rapat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). / Istimewa
icon caption
Mahfud MD bersama Megawati Soekarnoputri menggelar rapat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). / Istimewa
Politik
Rabu, 15 Agustus 2018 19:10

PDIP tanggapi pernyataan Mahfud MD

PDI Perjuangan menanggapi pernyataan Mahfud MD terkait penetapan Cawapres bagi Joko Widodo.
swipe

PDI Perjuangan menanggapi pernyataan Mahfud MD terkait penetapan Cawapres bagi Joko Widodo.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyayangkan kepentingan pihak tertentu yang menjadikan penetapan Cawapres Jokowi dengan melakukan dramatisasi atas pernyataan Mahfud MD. 

“Seluruh dinamika penetapan Cawapres Pak Jokowi masih wajar, dan jauh lebih beradab dibandingkan dengan penetapan Cawapres Prabowo yang diwarnai transaksi jual beli dukungan atau mahar politik sebesar Rp1 triliun”, ujar Hasto Kristiyanto dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id, Rabu (15/8).

Menurut dia, bagi Koalisi Indonesia Kerja, Capres dan Cawapres adalah calon pemimpin untuk rakyat. Sehingga, penentuan pemimpin bangsa dan negara prosesnya tidak boleh dikotori oleh praktik politik uang. 

Awal kehancuran suatu bangsa, kata dia, apabila memilih pemimpin tertingginya dilakukan dengan mengabaikan moral, etika, dan keadaban publik. 

"Kami semua sungguh heran, betapa murahnya rekomendasi untuk menjadi Cawapres. Ini gambaran rusaknya peradaban politik bangsa. Mereka yang telah memperjual belikan pencalonan hanya demi uang tidak bisa dibenarkan dengan cara apa pun,” tuturnya.

Hasto bersyukur penetapan KH Ma’ruf Amin dilakukan melalui dialog para pemimpin. Meski di dalamnya ada dinamika dan dialektika kepentingan antar partai yang berbeda, itu dinilai sebagai hal yang wajar. 

Akan tetapi, pada akhirnya Jokowi mengambil keputusan atas dasar pilihan nurani, kemerdekaan politik dan mencari sosok pemersatu, sosok pengayom, sosok yang selama 1 tahun terakhir sangat aktif berdialektika dengan Pancasila. Sehingga, Kyai Ma’ruf hadir sebagai sosok pemimpin yang mumpuni lahir dan batin.

"Pak Mahfud MD sendiri sangat legawa. Beliau tadi telah bertemu dalam rapat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila bersama dengan Ibu Megawati, Pak Try Sutrisno, Buya Syafei Ma’arif dan lain-lain, dan semua menampakkan keakraban di antara pemimpin," katanya.

Ia sendiri meyakini Mahfud tetap akan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. "Tadi sudah bersama. Kami meyakini semua bersama-sama, termasuk Pak JK sebagai Wapres, akan berdampingan bersama dan semua bergandengan tangan," ujar Hasto.

Senada dengan Hasto, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan, Mahfud MD tidak merasa kecewa dengan pilihan Jokowi yang menggandeng Ma'ruf Amin. Dia juga melihat, apa yang dilakukan Mahfud tidak salah. Ia hanya mengutarakan keresahan pribadinya. Hanya saja, keputusan final tetap berada di tangan Jokowi bersama dengan partai politik. 

"Sekali pun Pak Jokowi sebagai Capres memang sudah punya keinginan membawa Mahfud. Namun, partai koalisi memiliki keinginan berbeda. Jadi waktu di Plataran, diputuskan oleh Pak Jokowi bersama partai koalisi, wakilnya adalah Ma'ruf Amin," kata Baidowi di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/8).

img
Sukirno
Reporter
img
Robi Ardianto
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan