sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PKS akan rayu PAN dan Demokrat jadi oposisi

Berada di luar pemerintahan, bukan berarti tidak membangun bangsa. Pada posisi mana pun, partai politik membangun bangsa.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Rabu, 23 Okt 2019 14:21 WIB
PKS akan rayu PAN dan Demokrat jadi oposisi

Dari sejumlah partai koalisi yang mengusung Joko Widodo dan Ma'ruf Amin menjadi Presiden dan Wakil Presiden, Partai Gerindra tanpa diduga masuk dalam kabinet Indonesia Maju.

Setelah Gerindra masuk ke dalam pemerintahan, praktis tersisa tiga partai politik yang berada di luar pemerintahan. 

Ketiga partai tersebut adalah: Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Ada peluang, ketiga partai yang sebelumnya mendukung Prabowo Subianto tersebut akan menjadi oposisi. 

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, PKS tidak sendirian berada di luar kabinet. Ia pun berharap, Demokrat dan PAN bisa menjadi oposisi yang konstruktif dan mengawal pemerintahan.

"Demokrasi itu memang ada yang di dalam dan luar kabinet. Yang penting adalah jangan ada dikotomi, seolah di dalam kabinet membangun, dan di luar kabinet tidak membangun," papar Hidayat di kompleks Parlemen pada Rabu (23/10).

PKS berencana mengajak PAN, dan Demokrat untuk menyamakan paradigma, bahwa berada di luar pemerintahan bukan berarti tidak membangun bangsa. Pada posisi mana pun, partai politik membangun bangsa bisa dilakukan melalui fungsi dan kewenangan yang dimiliki.

Bagi Hidayat, menjadi oposisi berarti menjaga demokrasi. Jika tidak ada oposisi, demokrasi akan hilang dan berimbas pada ekstra parlementer. Walhasil, akan banyak aksi atau demonstrasi yang bisa saja bersifat anarkis.

"Kalau masyarakat atau umat tidak lagi percaya pada demokrasi, pilihannya apa, akan terjadi anarki dan itu pasti tidak kita inginkan. Jadi sudahlah, keputusan sudah diambil dan masing-masing akan membuat penyikapan lebih lanjut. Saya berharap ke depan ini adalah kabinet kerja maksimal. Agar kami di DPR juga dapat mengawal secara maksimal," pungkas Hidayat.

Sponsored

Seperti diketahui, menteri yang masuk ke dalam kabinet Jokowi diisi oleh kalangan partai politik (parpol) dari: PDIP, NasDem, PKB, PPP, Golkar, dan Gerindra.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid