Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD resmi diumumkan sebagai pendamping bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo dalam rapat koordinasi di Kantor DPP PDI-Perjuangan di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (18/10). Pengumuman Mahfud sebagai cawapres dipimpin langsung oleh Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Hadir dalam acara tersebut, pelaksana Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Partai Perindo Hary Iswanto Tanoesoedibjo, dan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar, Arsjad Rasyid.
Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai Mahfud MD merupakan salah satu tokoh yang tepat untuk dijadikan pendamping Ganjar. Reputasi dan rekam jejak Mahfud pada bidang penegakan hukum bakal memperkuat citra Ganjar di depan publik.
"Mahfud MD ini selama ini relatif sosok yang tegas berintegritas dan bersih di bidang hukum. Kualitas persona dia dianggap penting oleh publik. Jadi, dengan dia mendampingi Ganjar itu bisa menambah poin kualitas pada Ganjar," kata Saidiman saat dihubungi, beberapa waktu lalu.
Lebih jauh, Saidiman menilai sosok Mahfud bisa menjadi idola bagi pemilih yang alergi terhadap partai politik. Ia menyebut masih banyak kelompok masyarakat yang memandang negatif partai politik sebagai institusi yang tidak tereformasi dengan baik.
"Sosok Mahfud ini bisa memperkuat posisi Ganjar karena publik memandang lembaga demokrasi yang paling tidak direspons positif publik adalah partai politik. Dengan mengambil sosok yang tidak berasal dari partai politik dan dari kalangan profesional itu bagus," ucap Saidiman.
Terlepas dari kualitas personal, menurut Saidiman, Mahfud juga bisa menjadi perekat pemilih Ganjar di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur. Konstituen NU selama ini juga disasar dua kandidat bacapres lainnya, yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
"Dengan kehadiran Mahfud MD di sisi Ganjar, itu bisa memperkuat soliditas pendukung Ganjar selama ini. Mahfud bisa menjadi perekat soliditas," ujar Saidiman.
Meskipun tidak memiliki elektabilitas yang tinggi, menurut Saidiman, sosok Mahfud bisa memberi persepsi positif bagi Ganjar. Jika setiap pasangan calon nantinya dibandingkan oleh publik, ia menyebut, Ganjar-Mahfud bakal unggul dari sisi rekam jejak integritas dan akuntabilitas.
"Ganjar dan Mahfud bisa dipersepsikan pasangan yang lebih tegas dan pro terhadap akuntabilitas. Itu poin dari pemilih untuk kemudian bakal menentukan pilihan mereka," ucap Saidiman.