Tanpa Khofifah, Pilgub Jatim 2024 diprediksi berjalan seru
Khofifah dihadapi dua pilihan pada 2024 mendatang: maju pada pemilihan presiden (pilpres) atau kembali mencalonkan diri pada Pilgub Jatim.

Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2024 dinilai bakal berlangsung seru apabila Khofifah Indar Parawansa (KIP) tidak kembali maju. Pangkalnya, bakal menjadi arena persaingan beberapa kepala daerah.
Gubernur Khofifah diketahui menjadi salah satu calon wakil presiden (cawapres) 2024 dengan tingkat elektabilitas baik dalam beberapa hasil survei. Bahkan, beberapa nama dikabarkan tengah melakukan penjajakan kepada eks Menteri Sosial (Mensos) ini agar mau berduet.
"Jika KIP dilamar sebagai cawapres (calon wakil presiden), Pilgub 2024 nanti akan seru. Mungkin bisa saling bersaing, seperti Emil (Wakil Gubernur Emil Dardak, red), [Wali Kota Surabaya] Eri Cahyadi, dan Gus Ipul (Wali Kota Pasuran, Saifullah Yusuf, red), yang masih berhasrat untuk maju lagi," tutur pengamat politik Universitas Airlangga (Unair), Ali Sahab, kepada Alinea.id, Selasa (13/12).
Gus Ipul merupakan mantan Wakil Gubernur Jatim 2009-2019. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini sempat maju pada Pilgub 2018, tetapi dikalahkan Khofifah-Emil.
Menurut Ali, Khofifah dihadapi dua pilihan pada 2024 mendatang: maju pada pemilihan presiden (pilpres) atau kembali mencalonkan diri pada Pilgub Jatim.
Jika memutuskan kembali menjadi peserta pilgub, Khofifah diprediksi tetap berpasangan dengan pendampingnya saat ini, Emil Dardak. Pangkalnya, hubungan keduanya harmonis hingga kini serta saling membutuhkan dan melengkapi.
Bagi Khofifah, Emil menjadi magnet dalam meraih suara kelompok pemula. Apalagi, istrinya yang juga artis, Arumi Bachin, dapat memperkuat suara Emil.
"Emil juga masih membutuhkan KIP karena loyalnya pemilih KIP dari Muslimat dan Fatayat NU, walaupun kalau dilihat secara kinerja Jatim selama kepemimpinan KIP, bisa dikatakan tidak terlalu istimewa," sambungnya.
Saat Khofifah dan Emil kembali berpasangan, lanjut Ali, berpeluang kembali menang. "Selain sebagai incumbent segmentasi pemilihnya saling melengkapi."

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Musabab di balik meningkatnya angka kejahatan
Rabu, 22 Mar 2023 06:10 WIB
Cerita mereka yang direpresi di BRIN: Dari teguran hingga pemotongan tukin
Selasa, 21 Mar 2023 12:10 WIB