Jumlah uang beredar pada September capai Rp8.440,0 triliun
Perkembangan M2 pada September 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit.
BI ungkap penyebab meningkatnya PII Indonesia pada triwulan I-2023
Peningkatan kewajiban neto tersebut berasal dari kenaikan posisi KFLN yang melampaui kenaikan posisi AFLN.
Cadangan devisa Indonesia naik jadi US$136,4 miliar
Kenaikan posisi cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor.
BI kembangkan instrumen pasar keuangan hijau untuk mendorong ekonomi
Isu keuangan berkelanjutan terkait upaya dalam mengembangkan sumber pembiayaan yang dapat mendukung upaya dunia mengatasi perubahan iklim.
10 kebijakan BI untuk menjaga sistem keuangan
Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi.
BI pertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5%
BI akan terus melanjutkan kebijakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar.
Menggugat independensi BI setelah terbitnya Perppu Corona
Kewenangan baru dari Perppu Corona dinilai mengganggu independensi bank sentral.
Likuiditas longgar setelah BI injeksi perbankan Rp94,03 triliun
Pelonggaran likuiditas tersebut dilakukan BI melalui kebijakan quantitative easing di perbankan
Baru awal tahun, BI beri pinjaman ke pemerintah lewat SBN Rp13,66 triliun
Pembelian SBN oleh BI di pasar perdana merupakan skema berbagi beban atau burden sharing antara pemerintah dengan BI.
Meski sebabkan neraca keuangan internal defisit, BI tetap beli SBN di 2021
Ini wujud komitmen yang tinggi dari BI untuk PEN, meski berdampak defisit besar pada neraca BI mulai 2021 dan tahun-tahun berikutnya
BI gelontorkan Rp503,8 T untuk likuiditas perbankan
Likuiditas perbankan bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi saat tekanan Covid-19.
BI: Pelonggaran kuantitatif belum mampu dongkrak sektor riil
Pelonggaran kuantitatif belum bisa menumbuhkan konsumsi di masyarakat serta menopang UMKM.
Neraca Pembayaran 2019 kembali surplus
Surplus neraca pembayaran pada 2019 telah menopang perekonomian dari faktor eksternal.
BCA prediksi BI Rate turun lagi 0,5%
Suku bunga acuan masih berpeluang untuk turun lagi 0,25%-0,5% dari saat ini pada level 5,25% karena inflasi terjaga.
Bank Mandiri: BI punya peluang longgarkan moneter
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memandang Bank Indonesia masih memiliki peluang untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter.
BI beri sinyal pelonggaran moneter untuk jangka panjang
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti yang baru dilantik bakal melakukan terobosan untuk kebijakan moneter.
BI buka peluang turunkan suku bunga acuan lagi
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo melontarkan sinyalemen kuat akan kembali menurunkan suku bunga acuan 7-days reverse repo rate.
BI rilis aturan baru transaksi pasar uang dan valas
Bank Indonesia merilis aturan baru untuk transaksi pasar uang dan valuta asing di Tanah Air.
BI meniadakan lelang OPT selama Ramadan
Selama Ramadan hingga Idul Fitri, Bank Indonesia meniadakan sementara lelang operasi pasar terbuka (OPT) kontraksi tenor panjang.
Bank Indonesia diprediksi tahan lagi suku bunga 6%
Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan kebijakan bunga acuannya, BI 7-day reverse repo rate, pada Kamis (25/4) hari ini.
BI proyeksi The Fed kerek suku bunga sekali lagi hingga 2020
Bank Indonesia (BI) memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) hanya akan menaikkan suku bunga acuannya sekali.
Suku bunga acuan Bank Indonesia diproyeksi tetap 6%
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG) pada Kamis (21/3) diperkirakan menghasilkan suku bunga acuan tetap pada level 6%.
BI buka peluang suku bunga BI 7-DRRR akan naik lagi
Bank Indonesia membuka peluang untuk kembali mengerek suku bunga yang kini telah mencapai 6% sebagai antisipasi kenaikan Fed Fund Rate.
Terus menguat, kurs rupiah diproyeksi tembus Rp13.600/US$
Kurs rupiah yang terus menguat dan menyentuh level tertinggi sejak Juni 2018 diproyeksi akan menembus Rp13.600 per dollar Amerika Serikat.
Suku bunga BI nyaris berada di puncak
Posisi suku bunga acuan 6% disebut nyaris berada di puncak titik kulminasi dan masih ada peluang untuk kembali dinaikkan.