Survei Indikator: 60,3% masyarakat menilai bansos tidak tepat sasaran

Tak hanya itu, survei tersebut juga menunjukkan pengelolaan ekonomi secara keseluruhan juga dinilai buruk.

Seorang warga membawa paket sembako bansos yang diserahkan petugas kelurahan menjelang penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Dumai, Riau, Minggu (17/5/2020). Foto Antara/Aswaddy Hamid/aww.

Lembaga Survei Indikator merilis hasil survei pada Mei yang menyoroti kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di tanah air, khususnya dalam hal penyaluran bantuan sosial (bansos).

Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi, memaparkan berdasarkan hasil survei tersebut sebanyak 60,3% dari total 1.200 sampel mengatakan bansos yang diberikan kepada warga tidak mampu tersebut tidak tepat sasaran.

"Mayoritas menilai bantuan sosial yang diberikan untuk warga kurang mampu kurang atau tidak tepat sasaran sama sekali, yaitu sebanyak 60,3% dari total responden," katanya dalam konferensi video, Minggu (7/6).

Secara demografi, kelompok masyarakat yang mengatakan penyaluran bansos tidak tepat sasaran datang dari warga perkotaan dengan rata-rata pendapatan lebih tinggi, perempuan, dan berasal dari kantong-kantong pemilihan Prabowo-Sandi di pilpres lalu.

Tak hanya itu, survei tersebut juga menunjukkan pengelolaan ekonomi secara keseluruhan juga dinilai buruk, terlihat dari penilaian sebanyak 57,6% responden yang menilai buruk dan 23,4% bahkan menilai sangat buruk.