Pertahankan seat distancing di tengah krisis keuangan, ini alasan Garuda Indonesia

Garuda Indonesia tetap menerapkan seat distancing meski di dalam pesawat telah ada HEPA System.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Foto dokumentasi Garuda Indonesia.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya tetap mempertahankan kebijakan social distancing, meskipun menggerogoti keuangan perseroan.

Irfan menjelaskan, sejak awal peraturan social distancing diterapkan, dirinya mengakui keberatan dengan konsep tersebut. Pasalnya, di dalam pesawat telah ada high efficiency particulate air (HEPA) System yang berfungsi untuk menyaring udara. 

"Masalahnya kenapa kami jalankan social distancing, karena ketidakpercayaan masyarakat untuk terbang sangat tinggi saat itu. Ini soal persepsi yang sedang kami bangun," kata Irfan dalam rapat dengar pendapat di DPR RI, Senin (21/6).

Dia melanjutkan, ketika Kementerian Perhubungan mengizinkan maskapai untuk duduk tidak berjarak, penumpang Garuda Indonesia tetap meminta agar maskapai pelat merah ini mempertahankan kebijakan seat distancing.

Pihaknya mengakui dan sangat sadar jika kebijakan ini akan menggerus pendapatan Garuda. Akan tetapi, dengan pertimbangan adanya social distancing, isi pesawat emiten berkode saham GIAA ini hanya 63%.